Tinjau PSBB Tangsel, Mensos Tambah Penerima Sembako Jadi 20 Juta KK
Selasa, 21 April 2020 - 19:04 WIB
TANGERANG SELATAN - Hari keempat pelaksanaaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diwarnai kedatangan Menteri Sosial Juliari P Batubara. (Baca juga: Atasi Dampak Covid-19, Kementerian Sosial Siap Salurkan Bansos Sembako di Jabodetabek)
Pada kesempatan itu, Juliari mengatakan, akan menambah jumlah penerima bantuan sosial (Bansos) di Indonesia, untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19 hingga 4,8 juta Kepala Keluarga (KK) lagi. "Penambahan 4,8 juta KPM ini merupakan perluasan program sembako yang dulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Juliari, Selasa (21/4/2020). (Baca juga: Sudah 7.135 Orang Terinfeksi Corona, 616 Meninggal dan 842 Sembuh)
Bantuan ini, kata dia, di luar bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah diluncurkan kemarin di depan Istana. Dengan tambahan ini, maka jumlah penerima program sembako menjadi 20 juta KK. "Sebelumnya jumlah penerima program sembako ini tercatat 15,2 juta KPM. Sekarang menjadi 20 juta KPM. Di Tangsel, jumlah KPM naik 5.965. Dari sebelumnya 13.284 jadi 19.249 KK," paparnya.
Sekretaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Nurul Farijati menambahkan, warga penerima KPM yang telah terdaftar ke dalam perluasan program sembako ini akan mendapatkan bantuan hingga Desember Rp200.000 per KK. "Mereka yang mendapatkan perluasan ini sudah masuk basis data terpadu Kemensos. Program sembako ini berbeda dengan bantuan sembako Presiden senilai Rp600.000 rupiah selama 3 bulan," tambah Nurul.
Dijelaskan dia, bantuan sembako Presiden itu sebulan cair dua kali, masing-masing senilai Rp300.000 berupa sembako beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi.
Pada kesempatan itu, Juliari mengatakan, akan menambah jumlah penerima bantuan sosial (Bansos) di Indonesia, untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19 hingga 4,8 juta Kepala Keluarga (KK) lagi. "Penambahan 4,8 juta KPM ini merupakan perluasan program sembako yang dulu dikenal dengan nama Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," kata Juliari, Selasa (21/4/2020). (Baca juga: Sudah 7.135 Orang Terinfeksi Corona, 616 Meninggal dan 842 Sembuh)
Bantuan ini, kata dia, di luar bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah diluncurkan kemarin di depan Istana. Dengan tambahan ini, maka jumlah penerima program sembako menjadi 20 juta KK. "Sebelumnya jumlah penerima program sembako ini tercatat 15,2 juta KPM. Sekarang menjadi 20 juta KPM. Di Tangsel, jumlah KPM naik 5.965. Dari sebelumnya 13.284 jadi 19.249 KK," paparnya.
Sekretaris Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Nurul Farijati menambahkan, warga penerima KPM yang telah terdaftar ke dalam perluasan program sembako ini akan mendapatkan bantuan hingga Desember Rp200.000 per KK. "Mereka yang mendapatkan perluasan ini sudah masuk basis data terpadu Kemensos. Program sembako ini berbeda dengan bantuan sembako Presiden senilai Rp600.000 rupiah selama 3 bulan," tambah Nurul.
Dijelaskan dia, bantuan sembako Presiden itu sebulan cair dua kali, masing-masing senilai Rp300.000 berupa sembako beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi.
(cip)
tulis komentar anda