Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi, Astra Bantu Revitalisasi & Pendampingan Tiga SMK di Surakarta
Senin, 13 September 2021 - 22:21 WIB
Selanjutnya Astra juga merencanakan pendampingan yang meliputi pengembangan program soft skill dan asesmen teaching factory dengan biaya Rp2,1 miliar, sehingga total bantuan dari Astra mencapai Rp7,8 miliar.
Program pendampingan kepada para peserta didik melalui pemagangan, pengembangan kompetensi, sertifikasi, dan sharing soft skill selama tiga tahun (2021-2023). Upaya tersebut diharapkan agar dapat meningkatkan kompetensi lulusan peserta didik yang produktif untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi bangsa.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim (kanan) didampingi Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto (ketiga kanan) meninjau ruang kelas dan teori SMK Negeri 2 Surakarta yang telah direvitalisasi.
Astra juga memberikan program pengembangan kompetensi guru, sertifikasi, serta sharing soft skill untuk mengasah kepiawaian metode belajar. Kemampuan para guru mempengaruhi cara belajar peserta didik untuk memenuhi prinsip-prinsip dasar link and match yang sesuai untuk industri.
SMK Binaan Astra
Guna mendukung program seperti link and match antara dunia pendidikan dan industri, Grup Astra juga telah membina 3.249 SMK melalui program praktik kerja lapangan, pengembangan kurikulum serta prasarana pendidikan, salah satunya berupa program pengembangan link and match SMK Binaan Astra (SMK BISA).
SMK BISA merupakan program pelatihan dan pembinaan SMK yang fokus kepada pembinaan SMK, pengembangan teaching factory, sinergi dengan badan terkait, pengembangan sistem link and match.
Program ini telah berjalan sejak 2010 hingga saat ini dan bekerja sama dengan Kemdikbudristek RI. Dalam perjalanannya, kerja sama ini menghasilkan 137 SMK telah terverifikasi dengan asesmen teaching factory, yakni model pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan seperti suasana yang terjadi di industri.
Melalui program SMK BISA, Astra berhasil menyerap sekitar 64 persen lulusan SMK yang bekerja di perusahaan-perusahaan Grup Astra, sedangkan selebihnya diserap langsung oleh industri lain dan sebagian lainnya melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya atau menjadi wirausaha.
Program pendampingan kepada para peserta didik melalui pemagangan, pengembangan kompetensi, sertifikasi, dan sharing soft skill selama tiga tahun (2021-2023). Upaya tersebut diharapkan agar dapat meningkatkan kompetensi lulusan peserta didik yang produktif untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi bangsa.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim (kanan) didampingi Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto (ketiga kanan) meninjau ruang kelas dan teori SMK Negeri 2 Surakarta yang telah direvitalisasi.
Astra juga memberikan program pengembangan kompetensi guru, sertifikasi, serta sharing soft skill untuk mengasah kepiawaian metode belajar. Kemampuan para guru mempengaruhi cara belajar peserta didik untuk memenuhi prinsip-prinsip dasar link and match yang sesuai untuk industri.
SMK Binaan Astra
Guna mendukung program seperti link and match antara dunia pendidikan dan industri, Grup Astra juga telah membina 3.249 SMK melalui program praktik kerja lapangan, pengembangan kurikulum serta prasarana pendidikan, salah satunya berupa program pengembangan link and match SMK Binaan Astra (SMK BISA).
SMK BISA merupakan program pelatihan dan pembinaan SMK yang fokus kepada pembinaan SMK, pengembangan teaching factory, sinergi dengan badan terkait, pengembangan sistem link and match.
Program ini telah berjalan sejak 2010 hingga saat ini dan bekerja sama dengan Kemdikbudristek RI. Dalam perjalanannya, kerja sama ini menghasilkan 137 SMK telah terverifikasi dengan asesmen teaching factory, yakni model pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan seperti suasana yang terjadi di industri.
Melalui program SMK BISA, Astra berhasil menyerap sekitar 64 persen lulusan SMK yang bekerja di perusahaan-perusahaan Grup Astra, sedangkan selebihnya diserap langsung oleh industri lain dan sebagian lainnya melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya atau menjadi wirausaha.
tulis komentar anda