Komnas HAM: Tiap Blok Lapas Tangerang Hanya Punya 1 Pintu, Persulit Evakuasi

Minggu, 12 September 2021 - 12:32 WIB
Komnas HAM menyebutkan pintu tunggal di setiap blok Lapas Tangerang menyulitkan evakuasi narapidana bila terjadi kebakaran. Foto/tangkapan layar
JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkap sejumlah masalah yang ditemukannya setelah mengunjungi Lapas Kelas I Tangerang pada Kamis (9/9/2021). Salah satunya mengenai pintu keluar. Hal ini menjadi salah satu masalah serius dalam proses evakuasi narapidana bila kejadian serupa terulang.

Menurut Anam, dari hasil perbincangan dengan Kalapas Tangerang Viktor Teguh, tiap blok lapas hanya memiliki satu pintu akses keluar masuk. "Ini yang diceritakan kalapas ya, Pak Viktor, pintu lapas cuma satu. Jadi kalau ada kejadian kayak gini ya enggak bisa, memang susah evakuasinya karena pintu keluar masuk cuma satu," ujar Anam dalam diskusi virtual Minggu (12/9/2021).





Selain itu, ditemukan pula ada bagian bangunan yang masih berbahan kayu. Padahal, kata Anam, bagian plafon atap lapas lain, misalnya Lapas Cipinang, sudah dicor. bahan kayu juga ditemukan di blok-blok lain, tak hanya Blok C yang menjadi pusat insiden tersebut.

Selain bahan mudah terbakar, bangunan daripada Lapas Tangerang sudah tua. Menurut dia, "Belom lagi ini adalah bangunan lama, kalau misalnya ada api dari manapun berasal ya cepat terbakar. Karena memang atap bukan cor kayak yang ada di Cipinang, ini tripleks, kayu. kami cek lokasi yang sudah terbakar dan lokasi yang sama sejenis itu yang masih utuh," jelasnya.



Oleh karena itu, dirinya meminta agar Lapas Kelas I Tangerang direnovasi dan didesain ulang bentuk bangunanya. Hal itu, tiada lain bertujuan untuk membuat narapidana dan petugas aman berada di dalam lokasi.

"Dari segi bangunan tidak layak, tidak manusiawi dari segi keamanan. Baik keamanan bagi napi dan petugas. Harus didaur ulang bangunan itu agar semua petugas aman dan juga penghuni aman," ungkapnya.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More