Antisipasi Varian Mu, Ma'ruf Amin Minta Pintu Masuk Indonesia Diperketat
Kamis, 09 September 2021 - 11:38 WIB
JAKARTA - Varian Mu atau B 1621 saat ini masih belum ditemukan di Indonesia. Meski begitu Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin mengatakan bahwa varian tersebut harus diantisipasi. Dia mengatakan salah satu hal yang dapat dilakukan adalah memperketat pintu masuk Indonesia.
“Saya kira sementara ini memang diperketat saja pintu masuknya supaya mereka yang masuk kalau memang nanti membawa varian baru itu sudah bisa dicegah lebih awal. Baik di lapangan udara maupun di pintu laut, itu semua dilakukan pengetatan-pengetatan. Jadi arahnya kepada itu,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan vaksinasi di Kabupaten Bogor, Kamis (9/9/2021).
Namun begitu dia menilai tidak hanya mengantisipasi dari luar Indonesia saja tapi juga dari dalam juga perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah dengan memperketat protokol kesehatan (prokes) 3M.
“Kemudian juga dengan testing, tracing. Dan terus untuk melakukan penelusuran kepada mereka yang terpapar. Sehingga tidak ada lagi yang tidak tertangani dengan baik,” tuturnya.
Selain itu dia mengatakan bahwa upaya percepatan vaksinasi juga menjadi kunci penting untuk mengantisipasi varian baru. “Itu game changernya. Karena itu kita terus lakukan upaya-upaya percepatan,” katanya.
Lebih lanjut Ma'ruf mengungkapkan bahwa saat ini vaksinnya sudah tersedia. Peningkatan cakupan vaksinasi juga terus digencarkan. Dimana selain mengandalkan tenaga kesehatan yang ada juga melibatkan TNI, Polri, BKKBN.
“Termasuk lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi ini dalam rangka mempercepat. Jadi saya katakan sekarang kita sudah menuju kepada 2 juta lebih per hari. Kalau selama ini baru 1 juta lebih per hari. Sekarang kita sudah mulai 2 juta. ini semua dalam rangka untuk menangkal supaya kita mampu menghadapi kemungkinan dalam bentuk varian apa pun karena kita mau perkuat di dalam,” pungkasnya.
“Saya kira sementara ini memang diperketat saja pintu masuknya supaya mereka yang masuk kalau memang nanti membawa varian baru itu sudah bisa dicegah lebih awal. Baik di lapangan udara maupun di pintu laut, itu semua dilakukan pengetatan-pengetatan. Jadi arahnya kepada itu,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan vaksinasi di Kabupaten Bogor, Kamis (9/9/2021).
Namun begitu dia menilai tidak hanya mengantisipasi dari luar Indonesia saja tapi juga dari dalam juga perlu dipersiapkan. Salah satunya adalah dengan memperketat protokol kesehatan (prokes) 3M.
“Kemudian juga dengan testing, tracing. Dan terus untuk melakukan penelusuran kepada mereka yang terpapar. Sehingga tidak ada lagi yang tidak tertangani dengan baik,” tuturnya.
Selain itu dia mengatakan bahwa upaya percepatan vaksinasi juga menjadi kunci penting untuk mengantisipasi varian baru. “Itu game changernya. Karena itu kita terus lakukan upaya-upaya percepatan,” katanya.
Lebih lanjut Ma'ruf mengungkapkan bahwa saat ini vaksinnya sudah tersedia. Peningkatan cakupan vaksinasi juga terus digencarkan. Dimana selain mengandalkan tenaga kesehatan yang ada juga melibatkan TNI, Polri, BKKBN.
“Termasuk lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi ini dalam rangka mempercepat. Jadi saya katakan sekarang kita sudah menuju kepada 2 juta lebih per hari. Kalau selama ini baru 1 juta lebih per hari. Sekarang kita sudah mulai 2 juta. ini semua dalam rangka untuk menangkal supaya kita mampu menghadapi kemungkinan dalam bentuk varian apa pun karena kita mau perkuat di dalam,” pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda