Survei ASI: Elektabilitas PDIP Masih Teratas, PAN Naik Signifikan
Rabu, 08 September 2021 - 20:34 WIB
JAKARTA - Survei Arus Survei Indonesia (ASI) menunjukkan elektabilitas partai politik (Parpol) dominan senada dengan perolehan hasil Pemilu 2019. Sementara parpol menengah terjadi pergeseran elektabilitas.
Pada survei yang dipresentasikan secara daring, Rabu (7/9/2021), PDI Perjuangan masih bertahan di urutan teratas dengan elektabilitas 18,4%, Partai Gerindra 11,1%, pada posisi ketiga Partai Golkar 10.5%. "Perolehan ini nyaris mirip dengan Pemilu 2019, indikasikan belum ada perubahan signifikan pemilih, tiga besar ini cukup kuat,” ujar Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an, Rabu (8/9/2021).
Sementara itu, pada kelas menengah terjadi dinamika mencolok, terutama peningkatan popularitas Partai Demokrat dan PAN, keduanya dianggap memiliki perubahan signifikan, hal ini menurut Ali disebabkan posisi politik yang berada di kelompok oposisi pemerintah. "Kelas menengah lebih agresif, Partai Nasdem 8,5%, Partai Demokrat 8,2%, PKB 7,9%. Dan ini paling menonjol, PAN secara mengejutkan memperoleh 6,1%, ini capaian bagus. Selama ini Demokrat meningkat karena adanya keriuhan di media, PAN cukup senyap tetapi mampu kalahkan PKS yang hanya meraih 5,9%," lanjut Ali.
Selain elektabilitas parpol, survei ASI juga memotret elektabilitas ketua umum parpol dimana posisi puncak di duduki Prabowo Subianto dengan 10,2%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 8,6% dan Megawati Soekarnoputri 6,3%. Sedangkan, Zulkifli Hasan 4,7%, Airlangga Hartarto memperoleh 2,4%, Muhaimin Iskandar 1.6%, Ahmad Saikhu 1,5%, Surya Paloh 1,2%, Anis Matta 0,7%, Giring Ganesha 0,3%, dan Yusril Ihza Mahendra 0,1%.
Analis komunikasi politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai masuk akal naiknya elektabilitas PAN. Menurutnya, PAN miliki momentum popularitas sejauh ini, salah satunya saat berseteru dengan Amien Rais. Dedi menambahkan, indikasi perubahan popularitas dan elektabilitas PAN terlihat dari stagnansi simpati pada Partai Ummat. "Karakter pemilih PAN sejauh ini adalah kelompok moderat, tidak menyenangi kegaduhan ditambah pembawaan Zulhas yang tenang," kata Dedi.
Pada survei yang dipresentasikan secara daring, Rabu (7/9/2021), PDI Perjuangan masih bertahan di urutan teratas dengan elektabilitas 18,4%, Partai Gerindra 11,1%, pada posisi ketiga Partai Golkar 10.5%. "Perolehan ini nyaris mirip dengan Pemilu 2019, indikasikan belum ada perubahan signifikan pemilih, tiga besar ini cukup kuat,” ujar Direktur Eksekutif ASI Ali Rif'an, Rabu (8/9/2021).
Sementara itu, pada kelas menengah terjadi dinamika mencolok, terutama peningkatan popularitas Partai Demokrat dan PAN, keduanya dianggap memiliki perubahan signifikan, hal ini menurut Ali disebabkan posisi politik yang berada di kelompok oposisi pemerintah. "Kelas menengah lebih agresif, Partai Nasdem 8,5%, Partai Demokrat 8,2%, PKB 7,9%. Dan ini paling menonjol, PAN secara mengejutkan memperoleh 6,1%, ini capaian bagus. Selama ini Demokrat meningkat karena adanya keriuhan di media, PAN cukup senyap tetapi mampu kalahkan PKS yang hanya meraih 5,9%," lanjut Ali.
Selain elektabilitas parpol, survei ASI juga memotret elektabilitas ketua umum parpol dimana posisi puncak di duduki Prabowo Subianto dengan 10,2%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 8,6% dan Megawati Soekarnoputri 6,3%. Sedangkan, Zulkifli Hasan 4,7%, Airlangga Hartarto memperoleh 2,4%, Muhaimin Iskandar 1.6%, Ahmad Saikhu 1,5%, Surya Paloh 1,2%, Anis Matta 0,7%, Giring Ganesha 0,3%, dan Yusril Ihza Mahendra 0,1%.
Analis komunikasi politik dari Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai masuk akal naiknya elektabilitas PAN. Menurutnya, PAN miliki momentum popularitas sejauh ini, salah satunya saat berseteru dengan Amien Rais. Dedi menambahkan, indikasi perubahan popularitas dan elektabilitas PAN terlihat dari stagnansi simpati pada Partai Ummat. "Karakter pemilih PAN sejauh ini adalah kelompok moderat, tidak menyenangi kegaduhan ditambah pembawaan Zulhas yang tenang," kata Dedi.
(cip)
tulis komentar anda