Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19 Dinilai On The Track
Selasa, 07 September 2021 - 19:42 WIB
JAKARTA - Kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 dinilai sudah sesuai rencana atau on the track. Menurunnya kasus Covid-19 belakangan ini menjadi salah satu indikatornya. Berbagai capaian pemerintah sejauh ini dinilai sebagai hasil dari kebijakan yang tepat dan dukungan masyarakat.
"Saya kira kebijakan pemerintah on the track dan sesuai keinginan bersama. Banyak yang menyangsikan sebelumnya, tapi rakyat bersama pemerintah bergotong royong, bergandengan tangan penuh kesabaran,” ujar Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, Selasa (7/9/2021).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan mewaspadai virus tersebut. Dia menambahkan, masyarakat juga tak boleh berpuas diri atas penurunan kasus Covid-19 belakangan ini.
Sebab, jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, kasus Covid-19 bisa saja kembali meledak.“Karena ini angkanya masih labil. Amerika sempat turun, kemudian meledak lagi. Saya kira kita perlu tetap menjaga kewaspadaan melawan Covid-19,” katanya.
Rahmad pun mengakui butuh waktu untuk mengubah perilaku masyarakat agar terus menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi ini. “Perlu kita ingatkan bahwa PPKM itu untuk menyelamatkan seluruh masyarakat. Jadi kita butuh kesabaran,” katanya.
Di samping itu, dia juga menilai masyarakat perlu menjadi agen untuk menyukseskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Potensi Indonesia keluar dari kondisi ini semakin besar jika rakyatnya semakin bergotong royong.
“Kepada orang-orang yang masih menolak PPKM, bangsa kita ini menjadi contoh banyak negara, terutama Malaysia, terbukti kita mampu mengendalikan bersama,” katanya.
Diketahui, gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Indonesia mulai pertengahan Juni dan mencapai titik puncak pada pertengahan Juli. Penambahan kasus harian saat itu bisa lebih dari 40 ribu. Kemudian, pemerintah pada 3 Juli membatasi mobilitas masyarakat dengan kebijakan PPKM yang terus diperpanjang hingga saat ini.
Lalu, penurunan kasus Covid-19 mulai terlihat pada Agustus. Bahkan, tiga hari terakhir penambahan kasus harian Covid-19 terus di bawah 10 ribu. Pada 4 September, ada 6,7 ribu kasus baru. Selanjutnya, ada 5,4 ribu kasus baru pada 5 September.
Kemarin, kasus baru hanya 4,4 ribu. Sementara itu, pasien sembuh sudah mencapai 90%. Rasio keterisian rumah sakit secara nasional saat ini berada pada angka 19%. Pekerjaan rumah pemerintah yang cukup menantang adalah mengurangi risiko kematian. Sedangkan kebijakan yang diambil adalah dengan membangun isolasi terpusat dan meningkatkan cakupan program vaksinasi.
"Saya kira kebijakan pemerintah on the track dan sesuai keinginan bersama. Banyak yang menyangsikan sebelumnya, tapi rakyat bersama pemerintah bergotong royong, bergandengan tangan penuh kesabaran,” ujar Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, Selasa (7/9/2021).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan mewaspadai virus tersebut. Dia menambahkan, masyarakat juga tak boleh berpuas diri atas penurunan kasus Covid-19 belakangan ini.
Sebab, jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, kasus Covid-19 bisa saja kembali meledak.“Karena ini angkanya masih labil. Amerika sempat turun, kemudian meledak lagi. Saya kira kita perlu tetap menjaga kewaspadaan melawan Covid-19,” katanya.
Rahmad pun mengakui butuh waktu untuk mengubah perilaku masyarakat agar terus menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi ini. “Perlu kita ingatkan bahwa PPKM itu untuk menyelamatkan seluruh masyarakat. Jadi kita butuh kesabaran,” katanya.
Di samping itu, dia juga menilai masyarakat perlu menjadi agen untuk menyukseskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Potensi Indonesia keluar dari kondisi ini semakin besar jika rakyatnya semakin bergotong royong.
“Kepada orang-orang yang masih menolak PPKM, bangsa kita ini menjadi contoh banyak negara, terutama Malaysia, terbukti kita mampu mengendalikan bersama,” katanya.
Baca Juga
Diketahui, gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Indonesia mulai pertengahan Juni dan mencapai titik puncak pada pertengahan Juli. Penambahan kasus harian saat itu bisa lebih dari 40 ribu. Kemudian, pemerintah pada 3 Juli membatasi mobilitas masyarakat dengan kebijakan PPKM yang terus diperpanjang hingga saat ini.
Lalu, penurunan kasus Covid-19 mulai terlihat pada Agustus. Bahkan, tiga hari terakhir penambahan kasus harian Covid-19 terus di bawah 10 ribu. Pada 4 September, ada 6,7 ribu kasus baru. Selanjutnya, ada 5,4 ribu kasus baru pada 5 September.
Kemarin, kasus baru hanya 4,4 ribu. Sementara itu, pasien sembuh sudah mencapai 90%. Rasio keterisian rumah sakit secara nasional saat ini berada pada angka 19%. Pekerjaan rumah pemerintah yang cukup menantang adalah mengurangi risiko kematian. Sedangkan kebijakan yang diambil adalah dengan membangun isolasi terpusat dan meningkatkan cakupan program vaksinasi.
(rca)
tulis komentar anda