PAN Gabung Koalisi Pemerintah, Partai Ummat: Check and Balance Kini Dijalankan Mural
Kamis, 26 Agustus 2021 - 08:21 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Ummat Chandra Tirta Wijaya angkat bicara ihwal gabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi partai politik pendukung pemerintah. Bergabungnya PAN ke dalam koalisi pemerintah resmi diumumkan, Rabu (25/8/2021) kemarin.
Chandra menyinggung peran serta fungsi partai politik untuk menjalankan fungsi check and balance bagi pemerintah kini mulai hilang. Fungsi tersebut kini murni akan dijalankan masyarakat.
"Sepertinya sekarang yang melakukan check and balance adalah masyarakat, komunitas, medsos serta mural. Jadi tidak banyak berharap dari parpol yang ada wakil-wakilnya di DPR," kata Chandra saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Rocky Gerung soal PAN Gabung Istana: Matahari Terbit Kok Mau Masuk Wilayah Terbenam?
Chandra enggan berkomentar lebih jauh maksud daripada mantan partainya itu berlabuh ke koalisi pemerintah. Menurutnya, itu sepenuhnya kewenangan partai di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan. "Silakan saja, itu hak politik setiap parpol," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan ketua umum (Ketum) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) parpol koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta. Ternyata, dalam pertemuan tersebut, ada parpol yang menjadi anggota baru koalisi yakni Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal ini disampaikan Sekjen Partai Nasdem Johnny Plate dalam konferensi pers yang digelar secara daring di rumah dinasnya di Widya Chandra, Rabu (25/8/2021) malam. Johnny menguraikan elite-elite parpol yang hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk PAN yang disebutkan menjadi sahabat baru koalisi.
Baca juga: Masuk Koalisi Pemerintah, Waketum PAN: Bukan untuk Masuk Kabinet Jokowi
Menurutnya, bergabungnya PAN diharapkan semakin memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokrasi Indonesia.
Chandra menyinggung peran serta fungsi partai politik untuk menjalankan fungsi check and balance bagi pemerintah kini mulai hilang. Fungsi tersebut kini murni akan dijalankan masyarakat.
"Sepertinya sekarang yang melakukan check and balance adalah masyarakat, komunitas, medsos serta mural. Jadi tidak banyak berharap dari parpol yang ada wakil-wakilnya di DPR," kata Chandra saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Rocky Gerung soal PAN Gabung Istana: Matahari Terbit Kok Mau Masuk Wilayah Terbenam?
Chandra enggan berkomentar lebih jauh maksud daripada mantan partainya itu berlabuh ke koalisi pemerintah. Menurutnya, itu sepenuhnya kewenangan partai di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan. "Silakan saja, itu hak politik setiap parpol," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumpulkan ketua umum (Ketum) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) parpol koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta. Ternyata, dalam pertemuan tersebut, ada parpol yang menjadi anggota baru koalisi yakni Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal ini disampaikan Sekjen Partai Nasdem Johnny Plate dalam konferensi pers yang digelar secara daring di rumah dinasnya di Widya Chandra, Rabu (25/8/2021) malam. Johnny menguraikan elite-elite parpol yang hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk PAN yang disebutkan menjadi sahabat baru koalisi.
Baca juga: Masuk Koalisi Pemerintah, Waketum PAN: Bukan untuk Masuk Kabinet Jokowi
Menurutnya, bergabungnya PAN diharapkan semakin memperkuat dan memperkaya gagasan dan pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokrasi Indonesia.
(abd)
tulis komentar anda