Kelompok Cipayung Plus Dorong Presiden Jokowi Evaluasi Kabinet

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 01:30 WIB
Kelompok Cipayung Plus menilai sejumlah kebijakan penanggulangan pandemi COVID-19 masih belum optimal. FOTO/IST
JAKARTA - Kelompok Cipayung Plus menilai sejumlah kebijakan penanggulangan pandemi COVID-19 masih belum optimal. Hal itu bisa dilihat dari efek pagebluk, baik di sektor ekonomi, sosial, budaya, politik maupun pemerintahan yang berhasil diredam.

Untuk diketahui, Kelompok Cipayung Plus merupakan gabungan dari 11 organisasi yakni PB HMI, PB PMII, PP GMKI, PP PMKRI, PP HIKMABUDHI, PP KMHDI, DPP IMM, PP KAMMI, PP HIMA PERSIS, PP PII, EN LMND.

Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI, Jefri Gultom mengatakan, pada momen Kemerdekaan ke-76 RI, Presiden Jokowi dengan tegas menyampaikan dalam pidatonya bahwa pandemi COVID-19 seperti kawah candradimuka yang menguji, mengajarkan, dan sekaligus mengasah.



Baca juga: Data Dukcapil Jadi Biang Kerok Penghambat Vaksinasi Covid-19 di Kramat Jati



"Kondisi ini menjadikan setiap negara, khususnya Indonesia untuk siap menghadapi dan mengelolanya," kata Jeffry melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (20/8/2021).

Dijelaskan Jeffry, pandemi Covid-19 yang menyerang dunia dalam setahun terakhir ini membuat keadaan tidak baik-baik saja. Benteng kesehatan dihantam sedemikian rupa.

Menyikapi penanganan Covid-19 ini, Kelompok Cipayung Plus meminta Presiden segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kabinet Indonesia Maju. Menurut Cipayung Plus, pemerintah dianggap tidak berhasil mengendalikan problem utama kebangsaan yang kian berkepanjangan ini. Vaksinasi yang tidak mencapai target. Lalu lintas komunikasi antarlembaga negara yang amburadul.

"Korupsi bansos yang menggurita, dan isu-isu lainnya adalah ironi di tengah derita rakyat yang membutuhkan pertolongan serius," ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More