BIN Perkuat Deteksi Dini Kelompok Teroris yang Dekat Taliban
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 21:31 WIB
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan serangkaian langkah antisipatif untuk mendeteksi dini pergerakan kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dengan Taliban . Seperti diketahui, gerilyawan Taliban berhasil menguasai Afghanistan.
"Pasca kemenangan Taliban menguasai Afghanistan, BIN bersama jajaran intelijen melakukan langkah antisipatif dengan memperkuat deteksi dini dan cegah dini terutama kepada kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban," ujar Deputi VII BIN, Wawan H Purwanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (30/8/2021). Baca juga: Taliban Tunggu Hingga Setelah 31 Agustus untuk Umumkan Pemerintahan Baru
Menurut Wawan, pergerakan kelompok teroris di Indonesia sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perkembangan situasi di tingkat global dan regional.
Dia mencontohkan pada saat ISIS mendeklarasikan cita-citanya untuk mewujudkan Negara Islam di Irak pada 2014, ada beberapa WNI yang tertarik untuk menjadi bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah. Karena itulah, BIN mempekruat deteksi dini utamanya kepada kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dengan Taliban.
Sementara itu, setelah menguasai Afghanistan, Taliban berjanji tidak akan mengusik misi diplomatik asing di Afghanistan. Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia terus memonitor situasi keamanan di Afghanistan.
"Keselamatan WNI dan staf KBRI di Afghanistan, menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia. Sejauh ini kondisi WNI dan staf KBRI di Afghanistan dalam kondisi aman dan selamat," jelas Wawan.
Sebagai informasi, gerilyawan Taliban berhasil memasuki Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu 15 Agustus 2021. Dikuasainya Kabul menjadi puncak dari serangan kilat Taliban terhadap pemerintah Afghanistan.
Cepatnya keruntuhan pertahanan pemerintah Afghanistan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu telah mengejutkan semua pihak. Pemerintah Indonesia pun memutuskan untuk mengevakuasi sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kabul.
"Pasca kemenangan Taliban menguasai Afghanistan, BIN bersama jajaran intelijen melakukan langkah antisipatif dengan memperkuat deteksi dini dan cegah dini terutama kepada kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dan jaringan dengan Taliban," ujar Deputi VII BIN, Wawan H Purwanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (30/8/2021). Baca juga: Taliban Tunggu Hingga Setelah 31 Agustus untuk Umumkan Pemerintahan Baru
Menurut Wawan, pergerakan kelompok teroris di Indonesia sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perkembangan situasi di tingkat global dan regional.
Dia mencontohkan pada saat ISIS mendeklarasikan cita-citanya untuk mewujudkan Negara Islam di Irak pada 2014, ada beberapa WNI yang tertarik untuk menjadi bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah. Karena itulah, BIN mempekruat deteksi dini utamanya kepada kelompok teroris yang memiliki kedekatan ideologis dengan Taliban.
Sementara itu, setelah menguasai Afghanistan, Taliban berjanji tidak akan mengusik misi diplomatik asing di Afghanistan. Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia terus memonitor situasi keamanan di Afghanistan.
"Keselamatan WNI dan staf KBRI di Afghanistan, menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia. Sejauh ini kondisi WNI dan staf KBRI di Afghanistan dalam kondisi aman dan selamat," jelas Wawan.
Sebagai informasi, gerilyawan Taliban berhasil memasuki Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu 15 Agustus 2021. Dikuasainya Kabul menjadi puncak dari serangan kilat Taliban terhadap pemerintah Afghanistan.
Cepatnya keruntuhan pertahanan pemerintah Afghanistan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu telah mengejutkan semua pihak. Pemerintah Indonesia pun memutuskan untuk mengevakuasi sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kabul.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda