Presiden PKS Sebut Demokrasi Bukan Hanya Sekadar Tukar Tambah Kekuasaan
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 14:52 WIB
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) , Ahmad Syaikhu menyinggung soal tujuan daripada keberadaan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut dia, demokrasi bukan hanya sekadar tukar tambah kekuasaan semata.
Hal itu diungkapkan Syaikhu dalam pidato kebangsaannya di acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 CSIS Indonesia yang digelar secara virtual, Jumat (20/8/2021). Awalnya, ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada CSIS yang telah mengundang PKS dalam kegiatannya tersebut.
"Acara seperti ini bisa menghidupkan kembali tradisi intelektualitas dalam hiruk pikuk panggung poltik nasional," ujar Syaikhu dalam pidatonya.
Dia berpendapat sudah seharusnya panggung perpolitikan di Indonesia itu dipenuhi oleh adu gagasan dalam pemikiran. Sebab, kata dia demokrasi harus membutuhkan rasionalitas argumen, bukan sekadar absurditas sentimen.
"Demokrasi membutuhkan tukar tambah pemikiran dan pengetahuan, bukan hanya sekadar tukar tambah kekuasaan," ujar dia.
Untuk diketahui, sebelum Presiden PKS, sejumlah ketua umum partai politik sudah menyampaikan pidato kebangsaannya di acara CSIS. Mereka di antaranya; Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain itu, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandra, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.
Hal itu diungkapkan Syaikhu dalam pidato kebangsaannya di acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 CSIS Indonesia yang digelar secara virtual, Jumat (20/8/2021). Awalnya, ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada CSIS yang telah mengundang PKS dalam kegiatannya tersebut.
"Acara seperti ini bisa menghidupkan kembali tradisi intelektualitas dalam hiruk pikuk panggung poltik nasional," ujar Syaikhu dalam pidatonya.
Dia berpendapat sudah seharusnya panggung perpolitikan di Indonesia itu dipenuhi oleh adu gagasan dalam pemikiran. Sebab, kata dia demokrasi harus membutuhkan rasionalitas argumen, bukan sekadar absurditas sentimen.
"Demokrasi membutuhkan tukar tambah pemikiran dan pengetahuan, bukan hanya sekadar tukar tambah kekuasaan," ujar dia.
Untuk diketahui, sebelum Presiden PKS, sejumlah ketua umum partai politik sudah menyampaikan pidato kebangsaannya di acara CSIS. Mereka di antaranya; Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain itu, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandra, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.
(kri)
tulis komentar anda