Kenormalan Baru, Sepeda Bisa Menjadi Alternatif Transportasi
Jum'at, 29 Mei 2020 - 14:39 WIB
JAKARTA - Beberapa negara di dunia ini mulai mengalihkan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan sepeda di era kenormalan baru atau new normal Ini akan mengurangi kerumunan dan antrean di stasiun dan halte. Kelemahannya, sepeda hanya bisa digunakan untuk perjalanan jarak pendek.
Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, bersepeda bisa membuat kesehatan tubuh tetap bugar. Jalan-jalan umum perlu dibuat jalur sepeda supaya masyarakat bisa bersepeda secara aman.
Tentunya, perlu ada aturan baru terkait keamanan bersepeda. Manfaat lain bersepeda adalah dapat mengurangi polusi udara. "Juga memengaruhi pertumbuhan bisnis atau usaha terkait dengan sepeda, seperti jasa penitipan parkir, jual beli sepeda, dan spare part-nya, jual beli pakaian dan peralatan keamanan, serta usaha bengkel atau reparasi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (29/5/2020).
Sayangnya, jalur sepeda belum banyak di Indonesia. Di DKI Jakarta sudah ada 63 kilometer (km). Targetnya, Ibu Kota memiliki 545 km jalur sepeda. Tahun ini, sempat ditarget membangun 200 km. Kemungkinan tidak terwujud karena anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19.
Di kota lain sudah ada jalur sepeda. Namun, keberadaannya hanya sebagai memenuhi janji kampanye sehingga kejelasan target pencapaiannya tidka jelas. "Setelah terpilih bikin jalur sepeda, tetapi tidak diikuti membiasakan warganya bersepeda untuk aktivitas kesehariannya," ucapnya. ( ).
Menurut Djoko, bukan hal mudah mengembangkan jalur sepeda di Indonesia. Ada banyak kendala, seperti cuaca dan kontur jalan yang naik-turun. Masyarakat juga sudah terbiasa menggunakan sepeda motor.
Perjalanan jarak pendek, menengah, dan jauh, menggunakan sepeda motor. Bahkan, sepeda motor digunakan untuk perjalanan jauh, seperti mudik, yang menempuh jarak hingga ratusan kilometer.
Budaya jalan kaki dan bersepeda harus diakui sudah mulai luntur di Indonesia. Akumulasi masalah, seperti ketiadaan fasilitas pendukung dan keamanan, semakin mengikis kebiasaan itu. "Padahal, sebelum ada kemudahan mendapatkan sepeda motor, masyarakat Indonesia sudah terbiasa bersepeda atau berjalan kaki," pungkasnya.
Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, bersepeda bisa membuat kesehatan tubuh tetap bugar. Jalan-jalan umum perlu dibuat jalur sepeda supaya masyarakat bisa bersepeda secara aman.
Tentunya, perlu ada aturan baru terkait keamanan bersepeda. Manfaat lain bersepeda adalah dapat mengurangi polusi udara. "Juga memengaruhi pertumbuhan bisnis atau usaha terkait dengan sepeda, seperti jasa penitipan parkir, jual beli sepeda, dan spare part-nya, jual beli pakaian dan peralatan keamanan, serta usaha bengkel atau reparasi," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (29/5/2020).
Sayangnya, jalur sepeda belum banyak di Indonesia. Di DKI Jakarta sudah ada 63 kilometer (km). Targetnya, Ibu Kota memiliki 545 km jalur sepeda. Tahun ini, sempat ditarget membangun 200 km. Kemungkinan tidak terwujud karena anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19.
Di kota lain sudah ada jalur sepeda. Namun, keberadaannya hanya sebagai memenuhi janji kampanye sehingga kejelasan target pencapaiannya tidka jelas. "Setelah terpilih bikin jalur sepeda, tetapi tidak diikuti membiasakan warganya bersepeda untuk aktivitas kesehariannya," ucapnya. ( ).
Menurut Djoko, bukan hal mudah mengembangkan jalur sepeda di Indonesia. Ada banyak kendala, seperti cuaca dan kontur jalan yang naik-turun. Masyarakat juga sudah terbiasa menggunakan sepeda motor.
Perjalanan jarak pendek, menengah, dan jauh, menggunakan sepeda motor. Bahkan, sepeda motor digunakan untuk perjalanan jauh, seperti mudik, yang menempuh jarak hingga ratusan kilometer.
Budaya jalan kaki dan bersepeda harus diakui sudah mulai luntur di Indonesia. Akumulasi masalah, seperti ketiadaan fasilitas pendukung dan keamanan, semakin mengikis kebiasaan itu. "Padahal, sebelum ada kemudahan mendapatkan sepeda motor, masyarakat Indonesia sudah terbiasa bersepeda atau berjalan kaki," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda