Tahun Baru Islam, PP Muhammadiyah Serukan Hijrah Kolektif Atasi Pandemi COVID-19
Selasa, 10 Agustus 2021 - 10:50 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Haedar Nashir mengatakan hijrah adalah momentum yang selalu melekat dalam Tahun Baru Islam 1443 Hijriah . Kehadiran tahun baru Islam dengan semangat hijrah bagi kaum Muslimin bukan hanya sekadar ritual, seremonial dari pergantian waktu, tetapi memiliki semangat kesejarahan dan keagaaman yang luhur dan utama sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 218.
Arti surah Al-Baqarah ayat 218 sebagai berikut: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“Jadikan tahun baru 1443 hijriah ini sebagai semangat hijrah untuk mengimplementasikan spirit perubahan sebagaimana makna hijrah yakni berpindah atau berubah,” ujar Haedar pada dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (10/8/2021).
Haedar menuturkan hijrah yang menandai kehadiran tahun baru hijriah harus memiliki makna perubahan dari kehidupan organisme yang menuhankan segala hal di muka bumi selain kepada Allah SWT menuju pada kejihadan tauhid yang membebaskan dan mencerahkan, mencerdaskan serta membawa kehidupan keadaban yang tinggi di bawah sinar nilai-nilai ilahi.
Haedar juga mengatakan bahwa hijrah mengandung makna peralihan atau pergantian kehidupan dari segala bentuk kegelapan dalam hidup, kebodohan, ketertinggalan, keterbelakangan, ketidakadilan dan segala macam yang menunjukan kehidupan yang tidak baik menjadi kehidupan maju, adil, bermartabat, berkeadaban, berkeadilan, makmur, berkemajuan dan memiliki kedaulatan sebagai insan dan bangsa yang memiliki kehormatan.
“Hijrah juga sebagai suatu proyeksi teologis yang lebih jauh harus menjadi ikhtiar membangun kehidupan dalam mebawa pada kemajuan di segala kehidupan,” imbuh Haedar.
Ketika kaum Muslimin di tengah kondisi yang belum sepenuhnya maju, baik di bidang pendidikan, IT, ekonomi, politik, budaya, dan berbagai aspek maka ia mengajak untuk menjadikan tahun baru hijriah ini menjadi ikhtiar hijrah keuamatan dan kebangsaan menuju pada peri kehidupan yang berkemajuan.
“Tahun baru hijriah juga harus dimaknai hijrah kolektif bagi segenap kaum muslimin untuk mengatasi pandemi COVID-19,” jelas Haedar.
Di tengah situasi bangsa yang masih mengadapi musibah yang berat ini dengan segala derita dan dampaknya maka kaum Muslimin harus menjadi kekuatan di garda depan sebagai uswah khasanah sebagai solusi mengatasi pandemi.
“Insya Allah dengan semangat kolektif sebagai umat dan bangsa akan mampu menghadapi pandemi ini dengan semangat hijrah dengan optimisme dan nilai tauhid yang konstruktif serta kebersamaan yang mampu hadir sebagai kekuatan kolektif bahwa kita mampu menghadapi musibah ini karena kitra bersama,” tutup Haedar.
Arti surah Al-Baqarah ayat 218 sebagai berikut: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“Jadikan tahun baru 1443 hijriah ini sebagai semangat hijrah untuk mengimplementasikan spirit perubahan sebagaimana makna hijrah yakni berpindah atau berubah,” ujar Haedar pada dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (10/8/2021).
Haedar menuturkan hijrah yang menandai kehadiran tahun baru hijriah harus memiliki makna perubahan dari kehidupan organisme yang menuhankan segala hal di muka bumi selain kepada Allah SWT menuju pada kejihadan tauhid yang membebaskan dan mencerahkan, mencerdaskan serta membawa kehidupan keadaban yang tinggi di bawah sinar nilai-nilai ilahi.
Haedar juga mengatakan bahwa hijrah mengandung makna peralihan atau pergantian kehidupan dari segala bentuk kegelapan dalam hidup, kebodohan, ketertinggalan, keterbelakangan, ketidakadilan dan segala macam yang menunjukan kehidupan yang tidak baik menjadi kehidupan maju, adil, bermartabat, berkeadaban, berkeadilan, makmur, berkemajuan dan memiliki kedaulatan sebagai insan dan bangsa yang memiliki kehormatan.
“Hijrah juga sebagai suatu proyeksi teologis yang lebih jauh harus menjadi ikhtiar membangun kehidupan dalam mebawa pada kemajuan di segala kehidupan,” imbuh Haedar.
Ketika kaum Muslimin di tengah kondisi yang belum sepenuhnya maju, baik di bidang pendidikan, IT, ekonomi, politik, budaya, dan berbagai aspek maka ia mengajak untuk menjadikan tahun baru hijriah ini menjadi ikhtiar hijrah keuamatan dan kebangsaan menuju pada peri kehidupan yang berkemajuan.
“Tahun baru hijriah juga harus dimaknai hijrah kolektif bagi segenap kaum muslimin untuk mengatasi pandemi COVID-19,” jelas Haedar.
Di tengah situasi bangsa yang masih mengadapi musibah yang berat ini dengan segala derita dan dampaknya maka kaum Muslimin harus menjadi kekuatan di garda depan sebagai uswah khasanah sebagai solusi mengatasi pandemi.
“Insya Allah dengan semangat kolektif sebagai umat dan bangsa akan mampu menghadapi pandemi ini dengan semangat hijrah dengan optimisme dan nilai tauhid yang konstruktif serta kebersamaan yang mampu hadir sebagai kekuatan kolektif bahwa kita mampu menghadapi musibah ini karena kitra bersama,” tutup Haedar.
(kri)
tulis komentar anda