Gatot Nurmantyo Masuk 10 Besar Capres Versi Indostrategic, Begini Penjelasannya
Sabtu, 07 Agustus 2021 - 14:00 WIB
JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo masuk sepuluh besar calon presiden (Capres) versi survei Indostrategic yang diumumkan pada Selasa 3 Agustus 2021. Elektabilitas mantan Panglima TNI itu 1,8%, ada di urutan kedelapan.
Dalam survei yang dilakukan Indostrategic pada 23 Maret-1 Juni 2021 dengan total responden 2.400 yang tersebar di 34 provinsi tersebut, Gatot menjadi salah satu tokoh di luar pemerintahan yang masuk daftar capres sepuluh besar versi survei Indostrategic. Sebagian besar capres yang masuk daftar versi survei itu memiliki jabatan sebagai menteri dan gubernur. Lalu, kenapa Gatot bisa masuk daftar capres bersama dengan tokoh-tokoh yang berada di pemerintahan itu?
"Kemungkinan nama Gatot muncul karena dia sempat memainkan peran cukup kritis kepada pemerintahan Jokowi, baik sebelum maupun sudah diberhentikan sebagai Panglima TNI," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam kepada SINDOnews, Sabtu (7/8/2021).
Dia menambahkan, tren menurunnya kepuasan publik kepada pemerintah membuat masyarakat mencari alternatif kepemimpinan yang dianggap menjadi antitesa dari figur Jokowi saat ini. Selain itu, kata dia, munculnya nama Gatot bisa saja didorong oleh simpul kekuatan Islam konservatif yang dulu sempat dekat dan digalang olehnya.
"Dengan harapan nama Gatot bisa menjadi melting point antara kekuatan Islam dan jaringan militer yang tidak sejalan dengan pemerintah saat ini. Namun demikian, meskipun nama Gatot muncul, tapi angkanya relatif kecil," katanya.
Diketahui, dalam survei tersebut, Menhan Prabowo Subianto berada di posisi puncak dengan elektabilitas 17,5 persen. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membayangi di posisi kedua dengan 17,0 persen. Kemudian di urutan ketiga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 8,1 persen.
Dalam survei yang dilakukan Indostrategic pada 23 Maret-1 Juni 2021 dengan total responden 2.400 yang tersebar di 34 provinsi tersebut, Gatot menjadi salah satu tokoh di luar pemerintahan yang masuk daftar capres sepuluh besar versi survei Indostrategic. Sebagian besar capres yang masuk daftar versi survei itu memiliki jabatan sebagai menteri dan gubernur. Lalu, kenapa Gatot bisa masuk daftar capres bersama dengan tokoh-tokoh yang berada di pemerintahan itu?
"Kemungkinan nama Gatot muncul karena dia sempat memainkan peran cukup kritis kepada pemerintahan Jokowi, baik sebelum maupun sudah diberhentikan sebagai Panglima TNI," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam kepada SINDOnews, Sabtu (7/8/2021).
Dia menambahkan, tren menurunnya kepuasan publik kepada pemerintah membuat masyarakat mencari alternatif kepemimpinan yang dianggap menjadi antitesa dari figur Jokowi saat ini. Selain itu, kata dia, munculnya nama Gatot bisa saja didorong oleh simpul kekuatan Islam konservatif yang dulu sempat dekat dan digalang olehnya.
"Dengan harapan nama Gatot bisa menjadi melting point antara kekuatan Islam dan jaringan militer yang tidak sejalan dengan pemerintah saat ini. Namun demikian, meskipun nama Gatot muncul, tapi angkanya relatif kecil," katanya.
Diketahui, dalam survei tersebut, Menhan Prabowo Subianto berada di posisi puncak dengan elektabilitas 17,5 persen. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membayangi di posisi kedua dengan 17,0 persen. Kemudian di urutan ketiga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 8,1 persen.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda