Pengamat Bandingkan Baliho Puan Maharani dengan Airlangga, Ini Penilaiannya
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 13:08 WIB
JAKARTA - Keberadaan baliho Puan Maharani dan sejumlah tokoh politik seperti Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar belakangan ini menyedot perhatian. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah pun membandingkan baliho wajah Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Berdasarkan catatan IPO, respons negatif justru banyak diterima Puan Maharani ketimbang Airlangga Hartarto. Dedi membeberkan penyebabnya adalah kinerja Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) langsung dirasakan masyarakat.
Pada contoh lain, dalam beragam kebijakan partai, Airlangga juga dinilai memberikan dampak positif kepada masyarakat, seperti penyelenggaraan vaksin massal dan pembentukan Yellow Clinic demi mendukung penanganan pandemi Covid-19.
Sedangkan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI dianggap tidak terlalu menonjol dan terlihat kinerjanya untuk kepentingan masyarakat. "Faktor kinerja yang menjadi pembeda, dan kemudian membuat baliho Airlangga lebih diterima publik. Kerja Airlangga, terutama program ekonomi, berhasil dan berdampak langsung ke masyarakat," ujar Dedi, Jumat (6/8/2021).
Di samping itu, dia menyampaikan bahwa pesan yang ditampilkan dalam baliho Airlangga Hartarto juga tegas dan bermakna, yakni Kerja untuk Indonesia. "Ini semacam penegasan dari apa yang sudah dia (Airlangga) lakukan," katanya.
Sehingga, masyarakat dinilai seperti tidak menangkap apa yang coba diungkapkan Puan Maharani dalam balihonya, yakni Kepak Sayap Kebhinekaan. Kemudian, dia melihat sebaran baliho Airlangga yang dilakukan oleh kader Partai Golkar menjadi bentuk aspirasi soliditas partai berlambang pohon beringin itu.
Kondisi tersebut bakal berbeda jika promosi yang dilakukan dengan cara dipaksakan. "Promosi Airlangga sah saja dan bagus untuk menginformasikan kinerjanya sepanjang bersama pemerintah. Ini agar popularitasnya sebagai tokoh utama Golkar sejalan dengan prestasinya selama ini," jelasnya.
Dedi melihat Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar merupakan tokoh potensial untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Sehingga, upaya kader Partai Golkar untuk mengenalkan Airlangga melalui media luar ruang sejalan dengan tujuan popularitas.
"Airlangga sudah membuktikan keberhasilan kerjanya, tinggal bagaimana Golkar mengonversi hasil kerja tersebut menjadi popularitas, dan baliho ini hanya salah satunya," pungkasnya.
Berdasarkan catatan IPO, respons negatif justru banyak diterima Puan Maharani ketimbang Airlangga Hartarto. Dedi membeberkan penyebabnya adalah kinerja Airlangga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) langsung dirasakan masyarakat.
Pada contoh lain, dalam beragam kebijakan partai, Airlangga juga dinilai memberikan dampak positif kepada masyarakat, seperti penyelenggaraan vaksin massal dan pembentukan Yellow Clinic demi mendukung penanganan pandemi Covid-19.
Sedangkan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI dianggap tidak terlalu menonjol dan terlihat kinerjanya untuk kepentingan masyarakat. "Faktor kinerja yang menjadi pembeda, dan kemudian membuat baliho Airlangga lebih diterima publik. Kerja Airlangga, terutama program ekonomi, berhasil dan berdampak langsung ke masyarakat," ujar Dedi, Jumat (6/8/2021).
Di samping itu, dia menyampaikan bahwa pesan yang ditampilkan dalam baliho Airlangga Hartarto juga tegas dan bermakna, yakni Kerja untuk Indonesia. "Ini semacam penegasan dari apa yang sudah dia (Airlangga) lakukan," katanya.
Sehingga, masyarakat dinilai seperti tidak menangkap apa yang coba diungkapkan Puan Maharani dalam balihonya, yakni Kepak Sayap Kebhinekaan. Kemudian, dia melihat sebaran baliho Airlangga yang dilakukan oleh kader Partai Golkar menjadi bentuk aspirasi soliditas partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Juga
Kondisi tersebut bakal berbeda jika promosi yang dilakukan dengan cara dipaksakan. "Promosi Airlangga sah saja dan bagus untuk menginformasikan kinerjanya sepanjang bersama pemerintah. Ini agar popularitasnya sebagai tokoh utama Golkar sejalan dengan prestasinya selama ini," jelasnya.
Dedi melihat Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar merupakan tokoh potensial untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Sehingga, upaya kader Partai Golkar untuk mengenalkan Airlangga melalui media luar ruang sejalan dengan tujuan popularitas.
"Airlangga sudah membuktikan keberhasilan kerjanya, tinggal bagaimana Golkar mengonversi hasil kerja tersebut menjadi popularitas, dan baliho ini hanya salah satunya," pungkasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda