Satgas Sebut 60% Kasus Covid-19 Terkonsentrasi di Perkotaan
Rabu, 28 Juli 2021 - 21:15 WIB
JAKARTA - Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan sebanyak 60% kasus Covid-19 terkonsentrasi di perkotaan.
“Kalau kita bagi lagi karakteristik kota dengan desa juga ya, kita lihat bahwa sekitar 60% kasus terkonsentrasi di perkotaan dibandingkan di kabupaten gitu. Ini kurang lebih juga gambaran seperti itu,” ungkap Dewi secara virtual, Rabu (28/7/2021).
Dewi pun mengungkapkan kasus Covid-19 jika dilihat per provinsi penambahannya pun akan beragam. “Untuk kasus selama ini kita lihat memang lagi-lagi kalau dilihat per provinsi gitu ya, ada provinsi dengan penambahan kasus yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain,” katanya.
Dewi mengatakan sama halnya dengan tingkat disiplin protokol kesehatan antar kota dan kabupaten juga beragam. Hal ini, dipengaruhi oleh adat istiadat atau kebiasaan suatu wilayah. “Dan nanti kepatuhan (protokol kesehatan) di kota dan kabupaten karena melihat kondisi Indonesia yang sangat beragam ini, angka kepatuhan juga ternyata sangat beragam juga. Karena tergantung juga dengan custom atau kebiasaan adat istiadat setempat yang pasti akan berpengaruh,” paparnya.
Saat ini, kata Dewi cakupan angka ketidakpatuhan kelurahan dan desa paling tinggi yakni di Pulau Sulawesi. Bahkan, hampir 50% atau tepatnya di angka 46% angka ketidakpatuhan di Sulawesi. “Kemudian, kalau kita lihat lagi justru kita temukan angka cakupan ketidakpatuhan Kelurahan Desa dengan paling tinggi justru di Sulawesi. Ini hampir setengahnya gitu ya 46%,” papar Dewi.
Secara lebih detail, angka ketidakpatuhan protokol kesehatan menggunakan masker di Sulawesi yakni 46,39% dan menjaga jarak sekitar 42,75%.“Jadi kurang lebih interpretasi bacanya adalah masih ada 46,39% Kelurahan dan Desa yang ada di pulau Sulawesi kepatuhan menggunakan masker rendah. Kemudian jaga jarak juga sama sekitar 42,75%,” jelas Dewi.
“Kalau kita bagi lagi karakteristik kota dengan desa juga ya, kita lihat bahwa sekitar 60% kasus terkonsentrasi di perkotaan dibandingkan di kabupaten gitu. Ini kurang lebih juga gambaran seperti itu,” ungkap Dewi secara virtual, Rabu (28/7/2021).
Dewi pun mengungkapkan kasus Covid-19 jika dilihat per provinsi penambahannya pun akan beragam. “Untuk kasus selama ini kita lihat memang lagi-lagi kalau dilihat per provinsi gitu ya, ada provinsi dengan penambahan kasus yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain,” katanya.
Baca Juga
Dewi mengatakan sama halnya dengan tingkat disiplin protokol kesehatan antar kota dan kabupaten juga beragam. Hal ini, dipengaruhi oleh adat istiadat atau kebiasaan suatu wilayah. “Dan nanti kepatuhan (protokol kesehatan) di kota dan kabupaten karena melihat kondisi Indonesia yang sangat beragam ini, angka kepatuhan juga ternyata sangat beragam juga. Karena tergantung juga dengan custom atau kebiasaan adat istiadat setempat yang pasti akan berpengaruh,” paparnya.
Saat ini, kata Dewi cakupan angka ketidakpatuhan kelurahan dan desa paling tinggi yakni di Pulau Sulawesi. Bahkan, hampir 50% atau tepatnya di angka 46% angka ketidakpatuhan di Sulawesi. “Kemudian, kalau kita lihat lagi justru kita temukan angka cakupan ketidakpatuhan Kelurahan Desa dengan paling tinggi justru di Sulawesi. Ini hampir setengahnya gitu ya 46%,” papar Dewi.
Secara lebih detail, angka ketidakpatuhan protokol kesehatan menggunakan masker di Sulawesi yakni 46,39% dan menjaga jarak sekitar 42,75%.“Jadi kurang lebih interpretasi bacanya adalah masih ada 46,39% Kelurahan dan Desa yang ada di pulau Sulawesi kepatuhan menggunakan masker rendah. Kemudian jaga jarak juga sama sekitar 42,75%,” jelas Dewi.
(cip)
tulis komentar anda