Target Percepatan Vaksinasi di Agustus Sampai 2 Juta Dosis Per Hari
Selasa, 27 Juli 2021 - 21:46 WIB
Nadia menambahkan, saat ini pemerintah baru menerima sekitar 30% dari kebutuhan total 460 juta dosis vaksin. "Untuk itu pemda harus atur prioritasnya. Saat ini distribusi vaksin 50% fokus ke Jawa-Bali, dan dari wilayah itu distribusi fokus ke 57 kabupaten kota aglomerasi. Pembagian vaksin bisa tidak sama, karena harus difokuskan ke kabupaten/kota yang jumlah kasus dan laju penularannya sangat tinggi," katanya.
Guna menurunkan laju penularan serta fokus pada akselerasi vaksinasi, pemerintah berkolaborasi dengan TNI Polri untuk mendorong vaksinasi dosis pertama di kabupaten/kota, khususnya Jawa-Bali.
Pemerintah juga berkolaborasi dengan swasta dalam upaya percepatan vaksinasi dengan membuka sentra vaksinasi. Salah satunya dengan Traveloka untuk melakukan vaksinasi di bandara, karena bandara merupakan salah satu pintu keberangkatan dan kedatangan dengan traffic yang cukup tinggi, sehingga menjadi area yang pas untuk membuka sentra vaksinasi.
Menurut Head of Corporate Communications Traveloka, Reza Amirul, dalam waktu dua pekan membuka layanan vaksinasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sebanyak 14.000 orang telah berhasil divaksinasi di terminal 2 dan 3.
"Untuk bisa mendapatkan vaksinasi di Traveloka, pengguna bisa mengakses di Traveloka Experience melalui ponsel. Tinggal pilih mau vaksinasi di mana, pilih hari dan jamnya. Saat masuk ke menu pembayaran masukkan kode kupon Vaksin. Nantinya pengguna akan mendapatkan jadwalnya, dan silakan datang ke lokasi yang dipilih sesuai jadwal," ujar Reza.
Selain membuka sentra vaksinasi di bandara, Traveloka juga menjalin kerja sama dengan MNC Peduli bersama Kemenparekraf, yang saat ini masih berlangsung, dan masyarakat bisa mendaftar untuk vaksinasi secara gratis. Pada April-Mei 2021, Traveloka membuka sentra vaksinasi di bandara Yogyakarta dan berhasil memvaksinasi 8000 orang, juga di Tangerang Selatan yang berhasil memvaksinasi 4.000 orang.
Menyikapi tantangan vaksinasi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro, mengatakan, berita hoaks masih jadi hal yang membuat masyarakat enggan divaksinasi, demikian juga dengan mitos seputar vaksinasi.
"Ada lebih dari 50.000 hoaks selama pandemi. Kekuatan utama untuk menghadapi pandemi ada di masyarakat, antara lain dengan menangkal berita bohong terkait vaksinasi dan tak ragu untuk segera mendapatkan suntikan vaksin," katanya.
Reisa berbagi tips menangkal hoax terkait vaksinasi. "Antara lain, cek dulu sebelum menyebarkan berita. Hoaks dicirikan dengan kalimat bombastis dan tidak ada sumber valid yang dicantumkan. Cek kebenaran beritanya di website covid19.co.id atau Kemenkes. Ikuti berita dari sumber resmi atau update dari pemerintah yang sudah diverifikasi berulang. Jangan menarik diri dari vaksinasi. Vaksin COVID-19 yang sudah disetujui Badan POM pasti aman, bermutu dan berkhasiat," katanya.
tulis komentar anda