Lanjutkan Gerakan Lingkungan, PDIP Promosikan Hidup Bersih dan Sehat Demi Perkuat Imunitas
Selasa, 27 Juli 2021 - 19:41 WIB
JAKARTA - Walau di tengah pandemi COVID-19 , namun DPP PDIP tetap akan melanjutkan program penghijauan dan membersihkan sungai yang sudah dilaksanakan. Sebab PDIP ingin menularkan semangat membangun imunitas masyarakat melawan virus COVID-19 dengan hidup bersih dan menjaga higienitas.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan gerakan ini adalah implementasi politik hijau partainya yang diinstruksikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Kita terus diinstruksikan oleh Ibu Ketua Umum untuk melaksanakan satu penghijauan, menjaga lingkungannya bersih, yang sehat, melanjutkan gerakan menanam, membersihkan sungai, got, saluran-saluran air karena itu juga yang menjadi sumber penyakit," ujar Hasto dalam acara renungan Tragedi 27 Juli 1996 atau biasa disebut Kudatuli, Kamis (27/7/2021).
Acara renungan Tragedi Kudatuli ini diselenggarakan secara virtual. Dari Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, hadir Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Sadarestuwati, serta dua Ketua DPP, yakni Eriko Sotarduga dan Djarot Saiful Hidayat.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dari kediamannya. Elite partai berlambang banteng moncong putih juga hadir virtual, di antaranya Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Rudianto Tjen, Utut Adianto, Komaruddin Watubun, Ahmad Basarah, dan Mindo Sianipar.
Ada juga Wiryanti Sukamdani, Nusyirwan Sudjono, Made Urip, Bambang Wuryanto, Rokhmin dahuri, Sri Rahayu, Said Abdullah, dan Ribka Tjiptaning. Kader dan pengurus daerah PDIP dari seluruh Indonesia turut mengikuti acara secara daring.
Kembali ke soal gerakan penghijauan dan kebersihan, Hasto mengatakan kader PDIP juga diinstruksikan untuk terus menanam sepuluh tanaman pendamping beras. Menurutnya, ini adalah bagian perjuangan yang harus dilakukan di tengah pandemi agar rakyat tidak kekurangan pasokan bahan makanan.
"Kita berharap tentunya dengan peringatan 27 Juli ini akan semakin membangun komitmen kita bagi bangsa dan negara. Karena sebagaimana kata Bung Karno, tidak ada perjuangan yang sia-sia selama perjuangan itu ditujukan bagi kepentingan bangsa dan negara," ungkap Hasto.
Selain itu, melalui momentum ini, kata Hasto, juga semakin menguatkan agar kader PDIP untuk selalu turun ke bawah bersama wong cilik.
"Melalui peringatan 27 Juli ini agar demokrasi arus bawah, demokrasi yang terbukti efektif menjadi penopang utama kekuatan partai kita untuk terus kita galang dengan sebaik-baiknya. Dengan turun ke bawah menyatukan diri dengan kehidupan rakyat itu sendiri," kata Hasto.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan gerakan ini adalah implementasi politik hijau partainya yang diinstruksikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga
"Kita terus diinstruksikan oleh Ibu Ketua Umum untuk melaksanakan satu penghijauan, menjaga lingkungannya bersih, yang sehat, melanjutkan gerakan menanam, membersihkan sungai, got, saluran-saluran air karena itu juga yang menjadi sumber penyakit," ujar Hasto dalam acara renungan Tragedi 27 Juli 1996 atau biasa disebut Kudatuli, Kamis (27/7/2021).
Acara renungan Tragedi Kudatuli ini diselenggarakan secara virtual. Dari Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, hadir Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Sadarestuwati, serta dua Ketua DPP, yakni Eriko Sotarduga dan Djarot Saiful Hidayat.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dari kediamannya. Elite partai berlambang banteng moncong putih juga hadir virtual, di antaranya Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Rudianto Tjen, Utut Adianto, Komaruddin Watubun, Ahmad Basarah, dan Mindo Sianipar.
Ada juga Wiryanti Sukamdani, Nusyirwan Sudjono, Made Urip, Bambang Wuryanto, Rokhmin dahuri, Sri Rahayu, Said Abdullah, dan Ribka Tjiptaning. Kader dan pengurus daerah PDIP dari seluruh Indonesia turut mengikuti acara secara daring.
Kembali ke soal gerakan penghijauan dan kebersihan, Hasto mengatakan kader PDIP juga diinstruksikan untuk terus menanam sepuluh tanaman pendamping beras. Menurutnya, ini adalah bagian perjuangan yang harus dilakukan di tengah pandemi agar rakyat tidak kekurangan pasokan bahan makanan.
"Kita berharap tentunya dengan peringatan 27 Juli ini akan semakin membangun komitmen kita bagi bangsa dan negara. Karena sebagaimana kata Bung Karno, tidak ada perjuangan yang sia-sia selama perjuangan itu ditujukan bagi kepentingan bangsa dan negara," ungkap Hasto.
Selain itu, melalui momentum ini, kata Hasto, juga semakin menguatkan agar kader PDIP untuk selalu turun ke bawah bersama wong cilik.
"Melalui peringatan 27 Juli ini agar demokrasi arus bawah, demokrasi yang terbukti efektif menjadi penopang utama kekuatan partai kita untuk terus kita galang dengan sebaik-baiknya. Dengan turun ke bawah menyatukan diri dengan kehidupan rakyat itu sendiri," kata Hasto.
(kri)
tulis komentar anda