Terkait New Normal, KSPI Minta Ada Pengaturan Masuk Kerja Secara Bergilir
Kamis, 28 Mei 2020 - 12:27 WIB
Keempat, sudah terjadi PHK besar-besaran di industri pariwisata, usaha mikro kecil dan menengah, dan transportasi daring mengalami sepi order. Menurut KSPI, sekarang ada ancaman PHk terhadap ratusan ribu buru di industri manufaktur.
Said menegaskan dalam situasi seperti ini yang dibutuhkan bukan kenormalan baru. Akan tetapi, solusi untuk menghentikan PHK. Pemerintah seharusnya memaksimalkan pemberian batuan langsung tunai (BLT) dan subsidi upah.
“Bukan meminta bekerja kembali di tengah pandemi yang mengancam hilangnya nyawa. Lagipula, bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, akan kembali bekerja di mana?” tanya Said.
Kelima, Said mengungkapkan tanpa kenormalan baru pun sebenarnya banyak perusahaan yang masih meminta buruh untuk tetap bekerja. Maka, yang dibutuhkan bukan kenormalan baru tapi regulasi dan strategi untuk memastikan bahan baku impor bisa masuk dan selalu tersedia. (Baca juga: Mardani Ali Sera: Wajar Masyarakat Tidak Puas dengan Penanganan COVID-19)
“Di sisi lain penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar. Karena sebagian perusahaan meliburkan karyawan atau melakukan PHK akibat profit perusahaan menipis bahkan negatif. Hal itu akibat mereka harus membeli bahan baku dari impor dengan harga dolar dan menjual dengan rupiah yang sudah terpuruk,” pungkasnya.
Said menegaskan dalam situasi seperti ini yang dibutuhkan bukan kenormalan baru. Akan tetapi, solusi untuk menghentikan PHK. Pemerintah seharusnya memaksimalkan pemberian batuan langsung tunai (BLT) dan subsidi upah.
“Bukan meminta bekerja kembali di tengah pandemi yang mengancam hilangnya nyawa. Lagipula, bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan, akan kembali bekerja di mana?” tanya Said.
Kelima, Said mengungkapkan tanpa kenormalan baru pun sebenarnya banyak perusahaan yang masih meminta buruh untuk tetap bekerja. Maka, yang dibutuhkan bukan kenormalan baru tapi regulasi dan strategi untuk memastikan bahan baku impor bisa masuk dan selalu tersedia. (Baca juga: Mardani Ali Sera: Wajar Masyarakat Tidak Puas dengan Penanganan COVID-19)
“Di sisi lain penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar. Karena sebagian perusahaan meliburkan karyawan atau melakukan PHK akibat profit perusahaan menipis bahkan negatif. Hal itu akibat mereka harus membeli bahan baku dari impor dengan harga dolar dan menjual dengan rupiah yang sudah terpuruk,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda