Sepak Terjang Tim Sadelor, Penumpas GPK Paling Efektif di Timor Timur
Minggu, 25 Juli 2021 - 06:36 WIB
JAKARTA - Tim Sadelor dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider -305/Tengkorak menjadi tim yang cukup gemilang dalam operasi militer di Timor Timur . Kelompok kecil berisi delapan prajurit 'Secaba Timun' ini cukup efektif memukul musuh.
Nama Sadelor tidak memiliki makna khusus. Ini adalah akronim dari Satuan Delapan Orang. Pencetusnya Serda Paidjan yang kemudian menjadi pimpinan tim dalam menjalankan operasinya di Tim-Tim.
Anggota Tim Sadelor adalah para lulusan pendidikan Sekolah Calon Bintara (Secaba) Kilat Infanteri Kostrad (Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat pada 1987. Saat itu prajurit lulusan pendidikan Secaba banyak diremehkan. Bahkan mereka disebut sebagai 'Secaba Timun'.
Baca juga: Mayor Sugeng, Rela Serahkan Nyawa demi Antarkan Amunisi untuk Kopassus
Serda Paidjan merasa tidak nyaman dengan sebutan itu. Ia pun ingin membuktikan bahwa lulusan Secaba bukanlah prajurit ecek-ecek, tapi memiliki kemampuan layaknya lulusan pendidikan militer lainnya.
Masa pembuktian itu pun tiba. Yonif Para Raider-305/Tengkorak diperintah untuk menjalankan tugas operasi di Timor-Timur, termasuk Paidjan. Batalyon ini dipimpin Letkol Inf Amir Abdul kadir dan wakilnya Mayor Inf Adam Damiri.
Saat melaksanakan latihan pra-tugas, muncul ide membentuk satuan kecil yang andal untuk menjadi tim pemukul Batalyon Tengkorak dalam melaksanakan Operasi tersebut. Padahal saat itu Batalyon ini telah membentuk tim khusus yang dipimpin Kapten Inf Joko Setiono dengan nama Tengkorak.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Batalyon ini pun akhirnya diberangkatkan ke medan pertempuran menggunakan Kapal TNI Angkatan Laut (AL).
Nama Sadelor tidak memiliki makna khusus. Ini adalah akronim dari Satuan Delapan Orang. Pencetusnya Serda Paidjan yang kemudian menjadi pimpinan tim dalam menjalankan operasinya di Tim-Tim.
Anggota Tim Sadelor adalah para lulusan pendidikan Sekolah Calon Bintara (Secaba) Kilat Infanteri Kostrad (Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat pada 1987. Saat itu prajurit lulusan pendidikan Secaba banyak diremehkan. Bahkan mereka disebut sebagai 'Secaba Timun'.
Baca juga: Mayor Sugeng, Rela Serahkan Nyawa demi Antarkan Amunisi untuk Kopassus
Serda Paidjan merasa tidak nyaman dengan sebutan itu. Ia pun ingin membuktikan bahwa lulusan Secaba bukanlah prajurit ecek-ecek, tapi memiliki kemampuan layaknya lulusan pendidikan militer lainnya.
Masa pembuktian itu pun tiba. Yonif Para Raider-305/Tengkorak diperintah untuk menjalankan tugas operasi di Timor-Timur, termasuk Paidjan. Batalyon ini dipimpin Letkol Inf Amir Abdul kadir dan wakilnya Mayor Inf Adam Damiri.
Saat melaksanakan latihan pra-tugas, muncul ide membentuk satuan kecil yang andal untuk menjadi tim pemukul Batalyon Tengkorak dalam melaksanakan Operasi tersebut. Padahal saat itu Batalyon ini telah membentuk tim khusus yang dipimpin Kapten Inf Joko Setiono dengan nama Tengkorak.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Batalyon ini pun akhirnya diberangkatkan ke medan pertempuran menggunakan Kapal TNI Angkatan Laut (AL).
tulis komentar anda