Jokowi Klaim PPKM Darurat Turunkan Covid19, Legislator PKS: Karena Jumlah Tes juga turun

Rabu, 21 Juli 2021 - 08:32 WIB
Pemerintah diingatkan bahwa angka positive rate Covid-19 Indonesia masih tergolong tinggi dilihat dari standar WHO. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati angkat bicara soal pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut kebijakan PPKM Darurat bisa menurunkan angka kasus harian dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR).

Mufida meminta sebaiknya pemerintah menerapkan standar positive rate sebagai acuan evaluasi PPKM. Per 19 Juli, kata dia, positive rate masih sangat tinggi yakni 26,88 persen. Angka ini, menurutnya, jauh di atas ambang nilai organisasi kesehatan dunia (WHO) sebesar 5 persen.

Selain itu, Mufida menyebut kasus harian tiga hari terakhir ini bisa menurun karena jumlah tes yang dilakukan juga menurun. "Jadi untuk evaluasi PPKM Darurat jilid II nanti gunakan angka positive rate sebagai acuan," kata Mufida dalam keterangannya, Rabu (21/7/2021).



Untuk keterisian tempat tidur di rumah sakit sendiri yang disebut menurun, ia membeberkan data Kemenkes per 19 Juli terdapat 26 kabupaten/kota masih di atas 91 persen. Bahkan dua kabupaten angka BORnya mencapai 100 persen.



"Hanya dua kabupaten/kota yang angka BOR di bawah standar WHO 60 persen. Artinya angka BOR kita masih cukup tinggi," ujar politikus PKS itu.

Diberitaka sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersyukur kasus Covid-19 turun selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli. Selain itu keterisian tempat tidur di rumah sakit juga turun.

"Alhamdulillah kita bersyukur, setelah dilaksanakan PPKM Darurat, terlihat dari data, penambahan kasus dan kepenuhan bed rumah sakit mengalami penurunan," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (20/7/2021).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More