PKB Minta Kemenag Beri Perhatian Khusus ke Pesantren di Era New Normal
Rabu, 27 Mei 2020 - 11:26 WIB
Atas dasar itu, lanjut Gus Yusuf, kesiapan pesantren menjalankan new normal harus betul-betul menjadi perhatian pemerintah karena sebagian besar kondisi sarana dan prasarana pesantren belum memenuhi standar kesehatan terlebih protokol Covid-19.
Kebutuhan sarana pra sarana itu meliputi, Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) beserta tenaga dan alat medis. MCK standar protokol Covid -19, westafel portabel dan penyemprotan disinfektan. "Termasuk APD, alat rapid test, hand sanitizer, dan masker. Kebutuhan penambahan lokal, ruang karantina, isolasi mandiri, ruang asrama, dan ruang kelas," katanya.
Menurut Gus Yusuf, pemerintah perlu memfasilitasi rapid test dan swab test massal untuk seluruh kiai dan santri pesantren sebagai penanda dimulai kegiatan belajar di pesantren.
Ketahanan pangan dan ekonomi pesantren untuk santri yang kembali ke pesantren minimal selama 14 hari (mengikuti ketentuan isolasi mandiri) juga harus dibantu oleh pemerintah. "Penyediaan sarana dan prasarana belajar yang sesuai standar new normal, juga harus disiapkan oleh Kemendiknas dan Kemenag, termasuk didalamnya digitalisasi proses belajar mengajar di pesantren," katanya
Termasuk alokasi anggaran khusus harus ada di APBN maupun APBD untuk pesantren selama new normal. ”Dan ini telah diperintahkan kepada Fraksi PKB di seluruh Indonesia. Di Jawa Tengah misalnya, FPKB juga berhasil mengusulkan kepada pemerintah sehingga Baznas mengalokasikan anggaran untuk pesantren meskipun masih terbatas,” tegas Gus Yusuf yang juga Ketua DPW PKB Jateng ini.
Gus Yusuf menambahkan, Gus Muhaimin Iskandar akan terus memperjuangkan aspirasi serta menangani kondisi tersebut. "Termasuk para kader-kader PKB yang ada di daerah, akan turut berjuang. Karena pesantren aset bangsa yang telah berkontribusi besar bagi pembangunan sumber daya manusia di negara ini," tandasnya.
Gus Muhaimin dan seluruh jajarannya memang belakangan ini terus fokus menangani pesantren yang nyata terdampak Corona. Mulai dari ketahanan pangan untuk santri yang tidak pulang kampung sampai fasilitas untuk santri yang kembali berangkat ke pondok.
Lihat Juga: Silaturahmi ke Ponpes Al Lathifiyyah Putri Tambak Beras, Khofifah Disambut Pelukan Nyai Machfudhoh
Kebutuhan sarana pra sarana itu meliputi, Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) beserta tenaga dan alat medis. MCK standar protokol Covid -19, westafel portabel dan penyemprotan disinfektan. "Termasuk APD, alat rapid test, hand sanitizer, dan masker. Kebutuhan penambahan lokal, ruang karantina, isolasi mandiri, ruang asrama, dan ruang kelas," katanya.
Menurut Gus Yusuf, pemerintah perlu memfasilitasi rapid test dan swab test massal untuk seluruh kiai dan santri pesantren sebagai penanda dimulai kegiatan belajar di pesantren.
Ketahanan pangan dan ekonomi pesantren untuk santri yang kembali ke pesantren minimal selama 14 hari (mengikuti ketentuan isolasi mandiri) juga harus dibantu oleh pemerintah. "Penyediaan sarana dan prasarana belajar yang sesuai standar new normal, juga harus disiapkan oleh Kemendiknas dan Kemenag, termasuk didalamnya digitalisasi proses belajar mengajar di pesantren," katanya
Termasuk alokasi anggaran khusus harus ada di APBN maupun APBD untuk pesantren selama new normal. ”Dan ini telah diperintahkan kepada Fraksi PKB di seluruh Indonesia. Di Jawa Tengah misalnya, FPKB juga berhasil mengusulkan kepada pemerintah sehingga Baznas mengalokasikan anggaran untuk pesantren meskipun masih terbatas,” tegas Gus Yusuf yang juga Ketua DPW PKB Jateng ini.
Gus Yusuf menambahkan, Gus Muhaimin Iskandar akan terus memperjuangkan aspirasi serta menangani kondisi tersebut. "Termasuk para kader-kader PKB yang ada di daerah, akan turut berjuang. Karena pesantren aset bangsa yang telah berkontribusi besar bagi pembangunan sumber daya manusia di negara ini," tandasnya.
Gus Muhaimin dan seluruh jajarannya memang belakangan ini terus fokus menangani pesantren yang nyata terdampak Corona. Mulai dari ketahanan pangan untuk santri yang tidak pulang kampung sampai fasilitas untuk santri yang kembali berangkat ke pondok.
Lihat Juga: Silaturahmi ke Ponpes Al Lathifiyyah Putri Tambak Beras, Khofifah Disambut Pelukan Nyai Machfudhoh
(cip)
tulis komentar anda