Ketua DPD Sarankan Pemerintah Siapkan Skenario Baru Antisipasi Lonjakan Covid-19

Rabu, 07 Juli 2021 - 15:36 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat berdiskusi dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di Pendopo Kabupaten Ponorogo, beberapa waktu lalu. Foto/Ist
JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyarankan pemerintah segera menyiapkan skenario baru jika kasus harian penyebaran Covid-19 terus melonjak.

Hal tersebut disampaikan LaNyalla setelah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan kasus harian Covid-19 memungkinkan mencapai angka 40.000.

"Jika penyebaran terus melonjak, tidak menutup kemungkinan penyebaran Covid-19 mencapai angka 40.000 kasus perhari. Jika demikian, tentu saja Indonesia akan menghadapi hal terburuk. Untuk itu dibutuhkan skenario baru, termasuk mungkin membuka bantuan negara-negara tetangga," katanya, Rabu (7/7/2021).

Senator asal Jawa Timur mengatakan, Pemerintah dari sekarang sudah harus memiliki planning bersama negara-negara tetangga untuk menyiapkan antisipasi penanganganan dan penanggulangan wabah ini bersama-sama di dalam satu kawasan. "Pasalnya, penyebaran dan penularan Covid-19 dalam satu kawasan tidak dapat dikendalikan sendiri-sendiri. Tetapi, harus bersama-sama ditangani secara global," tuturnya.

Tidak itu saja, LaNyalla juga meminta pemantauan pelaksanaan PPKM Darurat lebih diperketat. "Hingga saat ini, masih terjadi sejumlah pelanggaran yang dapat menyebabkan kurang maksimalnya penanganan ini. Untuk itu, pemerintah daerah dan provinsi jangan bosan untuk terus mengingatkan warga agar taat aturan PPKM. Untuk pelanggaran yang sifatnya substansi, perlu dikenakan sanksi agar semua mematuhi aturan," ujar mantan Ketua Umum PSSI itu.



LaNyalla berharap setiap daerah membuat evaluasi pelaksanaan PPKM setiap harinya. "Pemerintah daerah juga harus mendapatkan asesment sehingga penekanan laju pergerakan manusia benar-benar dapat diturunkan agar pemutusan penularan Covid-19 dapat diturunkan secara signifikan," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(cip)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More