553 Kasus Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di 14 Provinsi
Rabu, 07 Juli 2021 - 09:24 WIB
JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes melaporkan dari 553 kasus Covid-19 varian baru terdeteksi di 14 provinsi. Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menginformasi bahwa dari seluruh kasus varian baru Covid-19 tersebut, lebih dari 400 di antaranya merupakan varian delta. “Total varian Delta 436 kasus,” kata Nadia, Rabu (7/7/2021).
Dari seluruh kasus varian delta, terbanyak masih DKI Jakarta dengan 195 kasus, Jawa Barat sebanyak 134 kasus, Jawa Tengah sebanyak 80 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 13 kasus. Sementara Banten 4 kasus, Sumatera Selatan 3 kasus, Kalimantan Tengah 3 kasus, Kalimantan Timur 3 kasus, Gorontalo 1 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus.
Selain varian Delta yang berasal dari India atau B1617, ada varian Alfa berasal dari Inggris atau B117 dan varian Beta dari Afrika Selatan atau B1351. Ketiga varian ini telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) menjadi menjadi varian of concern (VoC).
Sementara itu, Kemenkes juga mencatat saat ini sudah ada varian Kappa yang tercatat di DKI Jakarta yakni 1 kasus dan di Sumatera Selatan 1 kasus. “Satu kasus di Sumatera Selatan pada Januari dan kasus Kappa lain ditemukan di DKI Jakarta pada April lalu,” ungkap Nadia.
Penermuan varian baru ini diketahui dari 2.590 sampel dari testing Whole Genome Sequencing (WGS). Namun, daerah yang menjadi target pengetesan ini adalah di daerah dengan tingkat peningkatan kasus secara signifikan.
“Ada kriterianya untuk pengambilan sampel whole genom sekuensing ya termasuk pada daerah yang terjadi peningkatan kasus secara signifikan,” papar Nadia.
Diketahui, WGS ini dilakukan karena dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan kesehatan yang tepat. Dan hasil WGS digunakan untuk mengendalikan distribusi varian Covid-19 yang menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Dari seluruh kasus varian delta, terbanyak masih DKI Jakarta dengan 195 kasus, Jawa Barat sebanyak 134 kasus, Jawa Tengah sebanyak 80 kasus, dan Jawa Timur sebanyak 13 kasus. Sementara Banten 4 kasus, Sumatera Selatan 3 kasus, Kalimantan Tengah 3 kasus, Kalimantan Timur 3 kasus, Gorontalo 1 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus.
Selain varian Delta yang berasal dari India atau B1617, ada varian Alfa berasal dari Inggris atau B117 dan varian Beta dari Afrika Selatan atau B1351. Ketiga varian ini telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) menjadi menjadi varian of concern (VoC).
Sementara itu, Kemenkes juga mencatat saat ini sudah ada varian Kappa yang tercatat di DKI Jakarta yakni 1 kasus dan di Sumatera Selatan 1 kasus. “Satu kasus di Sumatera Selatan pada Januari dan kasus Kappa lain ditemukan di DKI Jakarta pada April lalu,” ungkap Nadia.
Penermuan varian baru ini diketahui dari 2.590 sampel dari testing Whole Genome Sequencing (WGS). Namun, daerah yang menjadi target pengetesan ini adalah di daerah dengan tingkat peningkatan kasus secara signifikan.
“Ada kriterianya untuk pengambilan sampel whole genom sekuensing ya termasuk pada daerah yang terjadi peningkatan kasus secara signifikan,” papar Nadia.
Diketahui, WGS ini dilakukan karena dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan kesehatan yang tepat. Dan hasil WGS digunakan untuk mengendalikan distribusi varian Covid-19 yang menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
(muh)
tulis komentar anda