Luhut Minta TKA China Tak Dipermasalahkan, Fadli Zon: Ini Contoh Arogansi Kekuasaan

Rabu, 07 Juli 2021 - 03:30 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon mengkritisi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan tentang Tenaga Kerja Asing ( TKA) asal China di Indonesia. Luhut meminta masyarakat tidak terus mempermasalahkan keberadaan mereka di Tanah Air.

Menurut Fadli Zon, pernyataan itu menunjukkan arogansi kekuasaan. "Ini menjadi contoh kearogansian kekuasaan yang dipertontonkan di tengah kedaruratan," tulisnya di akun Instagram pribadinya, @fadlizon, Selasa (6/7/2021) malam.

Politikus yang membidangi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) di DPR ini mengatakan, kebijakan pemerintah yang tetap membuka pintu bagi TKA China di tengah pandemi, membuat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah menurun.

Baca juga: 20 TKA China yang Masuk Sulsel Belum Kantongi Izin Tinggal





"Mobilitas rakyat dibatasi ketat bahkan dengan kendaraan militer, tapi TKA dari China masih bisa melenggang," ujarnya.

Seperti diketahui, sebanyak 20 TKA China tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menggunakan penerbangan domestik, Sabtu (3/7/2021). Padahal saat itu Indonesia telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Para TKA itu rencananya bekerja di Smelter Bantaeng.

Luhut sendiri menilai tak ada masalah dengan adanya WNA masuk Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, hal ini sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. "Kalau ke Jakarta datang, dia harus punya sertifikat vaksin. Kedua, dia harus swab, swab dari negaranya dan di sini, dan delapan hari (karantina), nggak ada yang salah itu," kata Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari laman YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: 20 TKA China Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin saat PPKM Darurat Ini Faktanya
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More