Soal Meme BEM UI, Jansen: Padahal Lingkar Kekuasaan Banyak yang Dulu Raja Kritik
Senin, 28 Juni 2021 - 06:36 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Demokra t, Jansen Sitindaon ikut mengkritisi pemanggilan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) oleh Rektorat terkat Meme Presiden Joko Widodo (Jokowi) . Pada meme yang diunggah akun resminya @BEMUI_Official, BEM UI menjuluki Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service alias Raja Membual.
Dia mengatakan banyak mantan aktivis mahasiswa yang dulunya kritis bercokol di lingkar kekuasaan Pemerintahan Jokowi. Menurutnya, kritik BEM UI harusnya direspons biasa aja.
"Padahal lingkar kekuasaan banyak diisi aktivis mahasiswa yg dulunya juga tukang kritik. Bahkan sebelum dapat kekuasaanpun masih tukang kritik. Termasuk diisi banyak civil society yg dulu juga raja kritik. Soal BEM UI itu harusnya ditanggapi biasa saja. Soal gantian aja ini. Salam," ujar dia lewat cuitan di akun @jansen_jsp, Senin (28/6/2021).
Wasekjen Partai Demokrat ini juga menilai Rektorat UI tak usah kebakaran jenggot menanggapi meme yang diunggah BEM UI tersebut. Dia menilai jika ada hal yang harus dibantah cukup difasilitasi debat ilmiah di kampus dengan pihak Istana
"Barusan saya lihat dibagian akhir unggahan BEM UI ternyata ada referensinya atas kesimpulan mereka ttg King of Lip Service. Itu saja dibantah jk dianggap tdk benar. Ketimbang dipanggil, Rektorat fasilitasi sj dikampus debat ilmiah antara BEM UI mungkin dng jubir istana dll. Salam," tuturnya.
Sebelumnya, jagat media sosial Twitter dihebohkan postingan akun Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menjadi trending topic hari ini. Adapun pemicu hal tersebut sebuah kontroversi unggahan meme Presiden Jokowi yang bernada tulisan kritis. Baca juga:
Pada meme yang diunggah akun resminya @BEMUI_Official, BEM UI menjuluki Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service alias Raja Membual. Kemudian, meme tersebut menyoroti paradoks pernyataan dan sikap Jokowi.
Presiden ke-7 RI tersebut dinilai kerap mengobral janji manis, tapi tak selaras dengan realita. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.
Alih-alih mendapat dukungan, BEM UI malah dipanggil pihak Rektorat. Para pengurus dimintai keterangan dan penjelasan mengenai meme yang diunggah di media sosial.
Dia mengatakan banyak mantan aktivis mahasiswa yang dulunya kritis bercokol di lingkar kekuasaan Pemerintahan Jokowi. Menurutnya, kritik BEM UI harusnya direspons biasa aja.
"Padahal lingkar kekuasaan banyak diisi aktivis mahasiswa yg dulunya juga tukang kritik. Bahkan sebelum dapat kekuasaanpun masih tukang kritik. Termasuk diisi banyak civil society yg dulu juga raja kritik. Soal BEM UI itu harusnya ditanggapi biasa saja. Soal gantian aja ini. Salam," ujar dia lewat cuitan di akun @jansen_jsp, Senin (28/6/2021).
Wasekjen Partai Demokrat ini juga menilai Rektorat UI tak usah kebakaran jenggot menanggapi meme yang diunggah BEM UI tersebut. Dia menilai jika ada hal yang harus dibantah cukup difasilitasi debat ilmiah di kampus dengan pihak Istana
"Barusan saya lihat dibagian akhir unggahan BEM UI ternyata ada referensinya atas kesimpulan mereka ttg King of Lip Service. Itu saja dibantah jk dianggap tdk benar. Ketimbang dipanggil, Rektorat fasilitasi sj dikampus debat ilmiah antara BEM UI mungkin dng jubir istana dll. Salam," tuturnya.
Sebelumnya, jagat media sosial Twitter dihebohkan postingan akun Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menjadi trending topic hari ini. Adapun pemicu hal tersebut sebuah kontroversi unggahan meme Presiden Jokowi yang bernada tulisan kritis. Baca juga:
Pada meme yang diunggah akun resminya @BEMUI_Official, BEM UI menjuluki Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service alias Raja Membual. Kemudian, meme tersebut menyoroti paradoks pernyataan dan sikap Jokowi.
Presiden ke-7 RI tersebut dinilai kerap mengobral janji manis, tapi tak selaras dengan realita. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.
Alih-alih mendapat dukungan, BEM UI malah dipanggil pihak Rektorat. Para pengurus dimintai keterangan dan penjelasan mengenai meme yang diunggah di media sosial.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda