Masa Jabatan Presiden 3 Periode Justru Merugikan Parpol

Rabu, 23 Juni 2021 - 14:38 WIB
Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati menyatakan bahwa wacana masa jabatan presiden menjadi 3 periode sebenarnya merugikan partai politik. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati menyatakan bahwa wacana masa jabatan presiden menjadi 3 periode sebenarnya merugikan partai politik.

Perempuan yang akrab disapa Ninis ini mengatakan, partai politik sebenarnya memiliki fungsi utama merekrut kader dan mempersiapkan anggotanya menjadi pemimpin bangsa Indonesia ke depannya.

"Nah sementara untuk maju ke dalam ruang kepemimpinan ini terbatas, kan justru akan merugikan bagi partai politik itu sendiri," kata Ninis dalam diskusi daring yang digelar, Rabu (23/6/2021).



Baca juga: Jadi Tameng Gerakan Presiden 3 Periode, Penanganan Covid-19 Dipertanyakan



Semua partai politik, kata dia, seharusnya bisa mengambil sikap dengan lantang untuk menolak gagasan penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Sebab, dengan wacana ini parpol yang sebelumnya sudah menyiapkan kader-kader terbaiknya kemudian menjadi terhambat perkara hal tersebut.

"Justru 2024 nanti kan menjadi ajang bagi masyarakat untuk melihat orang-orang yang akan bertarung dalam kontestasi Pilpres. Orang-orang yang fresh, orang-orang yang baru, yang mungkin masih relatif dari usia muda, yang menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat," ujarnya.

Terlebih, kata dia, berdasarkan pengalaman pada Pilpres 2014 dan 2019, masyarakat sudah dihadapkan dengan calon yang sama. Sehingga, banyak masyarakat yang menginginkan ada calon alternatif lain yang akan muncul di 2024 mendatang.

"Jadi adanya gagasan ini justru menjadikan alternatif itu tidak muncul," katanya.

Baca juga: Darurat Corona, HNW: Jangan Meresahkan dengan Wacana Presiden 3 Periode
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More