Qodari Nilai Jokowi Tak Bisa Tolak Jika PDIP Minta Maju Kembali di Pilpres 2024
Jum'at, 18 Juni 2021 - 19:54 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menyebut Presiden Jokowi tak bisa menolak apabila PDIP memintanya untuk maju kembali sebagai Capres di 2024 mendatang. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa menolak apabila partai yang membesarkan namanya, dalam hal ini PDIP memintanya untuk maju kembali sebagai Capres di 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkannya menyusul adanya rencana peluncuran sekretariat nasional (Seknas) Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024 mendatang. Diketahui, Qodari menjadi salah satu orang yang melantangkan Jokowi 3 periode.
"Saya kira Pak Jokowi tidak akan bisa menolak apalagi kalau parpol termasuk PDIP yang meminta beliau kembali untuk maju," ujar Qodari kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).
Dalam analisa politiknya, Qodari berpendapat bahwa pencalonan Jokowi menjadi Capres di 2024 mendatang akan memberikan keuntungan politik bagi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sendiri. Sehingga, pencalonan ini dirasa sangat tepat diambil PDIP.
"Kalau bicara PDIP, hemat saya PDIP kalau mau menang lagi 2024 lebih aman Pak Jokowi yang maju ketimbang simulasi dan kombinasi lainnya," ujar dia.
Hal itu diungkapkannya menyusul adanya rencana peluncuran sekretariat nasional (Seknas) Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024 mendatang. Diketahui, Qodari menjadi salah satu orang yang melantangkan Jokowi 3 periode.
"Saya kira Pak Jokowi tidak akan bisa menolak apalagi kalau parpol termasuk PDIP yang meminta beliau kembali untuk maju," ujar Qodari kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).
Dalam analisa politiknya, Qodari berpendapat bahwa pencalonan Jokowi menjadi Capres di 2024 mendatang akan memberikan keuntungan politik bagi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sendiri. Sehingga, pencalonan ini dirasa sangat tepat diambil PDIP.
Baca Juga
"Kalau bicara PDIP, hemat saya PDIP kalau mau menang lagi 2024 lebih aman Pak Jokowi yang maju ketimbang simulasi dan kombinasi lainnya," ujar dia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(kri)
tulis komentar anda