Bukan Ketum Parpol, Jokowi Tak Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024
Kamis, 17 Juni 2021 - 21:39 WIB
JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa menjadi King Maker pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal itu diungkapkannya dalam rilis survei bertajuk '3 King/Queen Maker Pilpres 2024 dan Komplikasinya!'.
"Apakah beliau termasuk King Maker? Saya pikir kalau kategori King Maker, maka Jokowi bukan King Maker," ujar Adji saat sesi tanya jawab dalam survei tersebut, Kamis (17/6/2021). Baca juga: Survei Sebut Belum Ada Capres Premium tapi Ada King-Queen Maker, Ini Maksudnya
Adjie pun memaparkan alasan yang membuat mantan Wali Kota Solo itu tak bisa dikategorikan sebagai King Maker. Sebab, kata dia, Jokowi tak memiliki atau menjadi orang nomor satu di partai politik. Sehingga, arah koalisi hanya ada dipengaruhi oleh ketua umum partai politik.
"Karena King Maker yang kita sebut adalah tokoh yang punya partai terutama yang tiketnya hanya tersisa 1/4 tiket lagi untuk bisa calonkan Capres," katanya.
Sementara jika bicara tingkat pengaruh dari tokoh Jokowi sendiri, Adjie menyebut hal itu sangat tergantung pada seberapa besar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi.
"Semakin tinggi rating Pak Jokowi menjelang 2024 atau minimal stabil seperti hari ini, maka tentunya endorsement Pak Jokowi akan punya pengaruh secara elektoral ke pemilih," pungkasnya.
"Apakah beliau termasuk King Maker? Saya pikir kalau kategori King Maker, maka Jokowi bukan King Maker," ujar Adji saat sesi tanya jawab dalam survei tersebut, Kamis (17/6/2021). Baca juga: Survei Sebut Belum Ada Capres Premium tapi Ada King-Queen Maker, Ini Maksudnya
Adjie pun memaparkan alasan yang membuat mantan Wali Kota Solo itu tak bisa dikategorikan sebagai King Maker. Sebab, kata dia, Jokowi tak memiliki atau menjadi orang nomor satu di partai politik. Sehingga, arah koalisi hanya ada dipengaruhi oleh ketua umum partai politik.
"Karena King Maker yang kita sebut adalah tokoh yang punya partai terutama yang tiketnya hanya tersisa 1/4 tiket lagi untuk bisa calonkan Capres," katanya.
Sementara jika bicara tingkat pengaruh dari tokoh Jokowi sendiri, Adjie menyebut hal itu sangat tergantung pada seberapa besar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi.
"Semakin tinggi rating Pak Jokowi menjelang 2024 atau minimal stabil seperti hari ini, maka tentunya endorsement Pak Jokowi akan punya pengaruh secara elektoral ke pemilih," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda