Satgas Sebut Vaksin di Indonesia Masih Efektif Hadapi Varian Delta
Rabu, 16 Juni 2021 - 07:21 WIB
JAKARTA - Varian Delta 1617.2 telah masuk ke Indonesia. Beberapa pihak mempertanyakan keampuhan vaksin COVID-19 yang disuntikkan di Indonesia dalam menghadapi varian baru tersebut.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut bahwa efektivitas vaksin menghadapi varian baru virus covid-19 masih ada.
"Apakah vaksin yang ada di sini memiliki efektivitas masih tinggi atau tidak? Secara keseluruhan, sekarang ini masih memiliki. Karena efektivitas di atas 50% masih terpenuhi," katanya dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: IDI: Varian Delta Turunkan Efektivitas Vaksin COVID-19 hingga 33%
Namun begitu dia mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut harus selalu dilakukan. "Dimonitor agar vaksin yang dipakai adalah vaksin yang efektif," ujarnya.
Wiku menyebut bahwa efektivitas vaksin terhadap varian baru sebenarnya menjadi pertanyaan oleh seluruh orang di dunia.
"Artinya semua akan melihat kondisi ini dan memastikan bahwa vaksinasi yang dilakukan benar-benar bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity dari masyarakat yang divaksinasi," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa munculnya varian baru virus tidak dapat dihindarkan. Pasalnya virus akan selalu melakukan mutasi untuk mempertahankan hidupnya.
Baca juga: Waspada! Varian Delta Covid-19 Sudah Bertransmisi Lokal di Kudus
"Pada prinsipnya setiap virus pasti akan mengalami mutasi karena dalam rangka untuk survival dia. Dan proses mutasi dia, bisa berlangsung terus-menerus apabila potensi untuk menular tersedia. Atau penularan tetap terjadi," katanya.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut bahwa efektivitas vaksin menghadapi varian baru virus covid-19 masih ada.
"Apakah vaksin yang ada di sini memiliki efektivitas masih tinggi atau tidak? Secara keseluruhan, sekarang ini masih memiliki. Karena efektivitas di atas 50% masih terpenuhi," katanya dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: IDI: Varian Delta Turunkan Efektivitas Vaksin COVID-19 hingga 33%
Namun begitu dia mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut harus selalu dilakukan. "Dimonitor agar vaksin yang dipakai adalah vaksin yang efektif," ujarnya.
Wiku menyebut bahwa efektivitas vaksin terhadap varian baru sebenarnya menjadi pertanyaan oleh seluruh orang di dunia.
"Artinya semua akan melihat kondisi ini dan memastikan bahwa vaksinasi yang dilakukan benar-benar bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity dari masyarakat yang divaksinasi," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa munculnya varian baru virus tidak dapat dihindarkan. Pasalnya virus akan selalu melakukan mutasi untuk mempertahankan hidupnya.
Baca juga: Waspada! Varian Delta Covid-19 Sudah Bertransmisi Lokal di Kudus
"Pada prinsipnya setiap virus pasti akan mengalami mutasi karena dalam rangka untuk survival dia. Dan proses mutasi dia, bisa berlangsung terus-menerus apabila potensi untuk menular tersedia. Atau penularan tetap terjadi," katanya.
(abd)
tulis komentar anda