Singgung Angka Kemiskinan Lebih Baik di Eranya, SBY Dianggap Halusinasi

Selasa, 15 Juni 2021 - 22:41 WIB
Pernyataan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pengangguran dan kemiskinan menurun pada akhir era kepemimpinannya berbuntut panjang. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pernyataan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pengangguran dan kemiskinan menurun pada akhir era kepemimpinannya berbuntut panjang. Bahkan, Pembina Partai Demokrat tersebut dinilai tengah mengalami halunisasi.

"Alhamdulillah sejarah membuktikan kalau dulu setelah selesai memimpin, pengangguran kita drop, kemiskinan kita drop segera signifikan dan pertumbuhan meningkat dengan baik," ujar SBY saat sidang promosi doktor anak keduanya Edhie Baskoro Yudhoyono yang berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kamis 10 Juni 2021 lalu.

Juru Bicara Garda Demokrasi 98, Arif “Gepeng” Mirdjaja menilai bahwa perkataan SBY tersebut merupakan pernyataan halunisasi karena tidak berdasarkan data yang tepat.



“Pak SBY ini mungkin halu (halusinasi), atau memang data base-nya lemah? Wong ada selisih 5 juta, kok ngaku-ngaku berhasil menekan angka kemiskinan? Wake up dong, malu ngaku-ngaku tapi salah,” ujar Arif dalam keterangannya, Selasa (15/6/2021).

Menurutnya, tidak perlu SBY melakukan komparasi antara kinerja dirinya dengan Jokowi terkait dengan angka pengangguran dan kemiskinan. “Mending bikin lagu tentang Candi Wisma Atlet deh, biar jadi lagu pelipur lara,” katanya.

Mantan aktivis 98 ini mengatakan data (Badan Pusat Statistik) Maret 2011 menunjukkan bahwa angka kemiskinan mencapai 30,02 juta orang atau 12,49%. Sedangkan di era normal sebelum COVID-19, yaitu Maret 2019, angka kemiskinan di era Jokowi sebesar 25,14 juta. Jadi, ada selisih angka yaitu 5 juta orang.

“Data itu menunjukkan Jokowi lebih berhasil menekan angka kemiskinan,” katanya.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More