Koalisi Golkar-Demokrat Dinilai Bisa Lebih Sukses dari SBY-JK, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peluang koalisi antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 dinilai cuma butuh dialog. Keduanya masih memiliki banyak waktu untuk penjajakan.
Seperti diberitakan sebelumnya, politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution mewacanakan koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar pada Pilpres 2024. Menurut Syahrial, masa-masa gemilang pemerintahan SBY-JK sangat mungkin diulang kembali oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, membaca modal personal ketokohan Golkar dan Demokrat, seharusnya bisa lebih gemilang dari SBY-JK.
"Mengingat hari ini Demokrat merepresentasikan tokoh muda yang sedang mendominasi pemilih. Airlangga punya kesan teknokrat matang, baik dari sisi politik maupun kinerja di pemerintah," ujar Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Senin (7/6/2021).
Dedi menambahkan, Partai Golkar juga punya tren yang cukup baik sejak Pemilu 2019 dan Pilkada 2020. "Modal ini memungkinkan Airlangga untuk menjadi tokoh paling siap dalam kandidasi Pilpres 2024," kata Dedi.
Di luar itu, lanjut Dedi, koalisi Golkar-Demokrat telah melampaui ambang batas pengusungan capres atau presidential threshold. "Dengan kondisi yang ada, terbangunnya koalisi hanya soal dialog saja. Meskipun, masih terlalu dini memastikan koalisi sementara waktu penjajakan masih cukup lama," tuturnya.
Setidaknya, kata dia, Golkar sebagai Parpol dominan, tidak terlalu khawatir dengan komposisi koalisi yang akan dibangun. "Mengingat mereka punya kans besar," Pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution mewacanakan koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar pada Pilpres 2024. Menurut Syahrial, masa-masa gemilang pemerintahan SBY-JK sangat mungkin diulang kembali oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, membaca modal personal ketokohan Golkar dan Demokrat, seharusnya bisa lebih gemilang dari SBY-JK.
"Mengingat hari ini Demokrat merepresentasikan tokoh muda yang sedang mendominasi pemilih. Airlangga punya kesan teknokrat matang, baik dari sisi politik maupun kinerja di pemerintah," ujar Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Senin (7/6/2021).
Dedi menambahkan, Partai Golkar juga punya tren yang cukup baik sejak Pemilu 2019 dan Pilkada 2020. "Modal ini memungkinkan Airlangga untuk menjadi tokoh paling siap dalam kandidasi Pilpres 2024," kata Dedi.
Di luar itu, lanjut Dedi, koalisi Golkar-Demokrat telah melampaui ambang batas pengusungan capres atau presidential threshold. "Dengan kondisi yang ada, terbangunnya koalisi hanya soal dialog saja. Meskipun, masih terlalu dini memastikan koalisi sementara waktu penjajakan masih cukup lama," tuturnya.
Setidaknya, kata dia, Golkar sebagai Parpol dominan, tidak terlalu khawatir dengan komposisi koalisi yang akan dibangun. "Mengingat mereka punya kans besar," Pungkasnya.
(dam)