Wacana Presiden Tiga Periode, AHY: Kita Kembali ke Masa Kelam Sebelum Reformasi
Rabu, 09 Juni 2021 - 13:59 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan adanya wacana presiden agar bisa menjabat tiga periode tidak menghargai demokrasi. Hal tersebut disampaikan AHY melalui akun resmi media sosial Instagramnya pada Rabu (9/6/2021).
"Arah perjuangan para reformis seperti tidak ada harganya," ujar AHY. Baca juga: Hasil Survei, AHY Kembali Masuk Lima Besar Capres 2024
Menurutnya, apabila nantinya menjabat tiga periode maka ada kecenderungan akan ada keinginan untuk menjabat sebagai presiden seterusnya. "Kalau (presiden) 3 periode, enggak akan pernah puas. Setelah itu 4 periode, setelah itu ujung-ujungnya seumur hidup," jelas AHY.
Dia menghawatirkan wacana untuk menambah batas maksimal periode menjabat sebagai presiden malah tidak menghargai para pejuang reformasi.
"Dengan alasan masih hebat, masih kuat, masih diperlukan. Kalau seperti itu, darah perjuangan para reformis tidak ada harganya. Kita kembali ke masa-masa kelam sebelum reformasi," tandas AHY.
"Arah perjuangan para reformis seperti tidak ada harganya," ujar AHY. Baca juga: Hasil Survei, AHY Kembali Masuk Lima Besar Capres 2024
Menurutnya, apabila nantinya menjabat tiga periode maka ada kecenderungan akan ada keinginan untuk menjabat sebagai presiden seterusnya. "Kalau (presiden) 3 periode, enggak akan pernah puas. Setelah itu 4 periode, setelah itu ujung-ujungnya seumur hidup," jelas AHY.
Dia menghawatirkan wacana untuk menambah batas maksimal periode menjabat sebagai presiden malah tidak menghargai para pejuang reformasi.
"Dengan alasan masih hebat, masih kuat, masih diperlukan. Kalau seperti itu, darah perjuangan para reformis tidak ada harganya. Kita kembali ke masa-masa kelam sebelum reformasi," tandas AHY.
(kri)
tulis komentar anda