KLHK: Jaga Lingkungan dengan Kurangi dan Manfaatkan Potensi Sampah
Rabu, 09 Juni 2021 - 01:08 WIB
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada 2019 mencatat Indonesia memproduksi 67,8 juta ton dalam setahun. Sampah tersebut sebagian kecil dimanfaatkan, tetapi ada sebagian besar yang dibuang.
"Tahun 2020 kami mencanangkan green beauty campaign. Kami mulai dari kemasan dululah karena memang apa yang diterima konsumen itu langsung produk dalam bentuk kemasan. Seiring binis berkembang, bertubuh pasti semakin banyak produk dan kemasan yang dihasilkan," kata Manajer Produk Senior Garnier Indonesia, Diana Beauty dalam webinar katadata bertema "Sampahmu Rezekiku", Selasa (8/6/2021).
Menurut Diana, cara Garnier mengurangi sampah plastik yaitu membuang lapisan biru plastik pakai pada produk masker dan membuang plastik segel. Dengan dua cara itu, Garnier telah menghemat 32 ton sampah plastik di tahun 2019.
Untuk tahun 2021, Garnier meluncurkan produk 100 persen kemasan daur ulang pada produk Sakura White Sakura Glow Water-Glow Essence. Untuk ke depannya, Garnier akan mendatangkan lebih banyak lagi produk yang lebih eco friendly, yaitu kemasan yang dapat diduar ulang dan tidak berbasis hewan.
"Kita punya komitmen yang serius dan sampai 2025, kita tidak akan menggunakan virgin plastik. Sama sekali zero virgin plastik. Di Eropa, Garnier sudah meluncurkan produk shampoo bars yang kemasannya menggunakan kertas," ujarnya.
Terkait daur ulang, Garnier memiliki aplikasi recycle yaitu pelayanan penjemputan sampah untuk masyarakat di Jabodetabek.
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI jakarta, Rita Ningsih mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan platform baru Jakarta sadar Sampah. Tujuannya bahwa ibu kota DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah berpegang pada kolaborasi.
"Gotong royong. Tujuannya menyadarkan warga DKI Jakarta agar sadar lingkungan. Sampah memiliki value ekonomi jika dikelola dengan baik," kata Rita.
Baca Juga
"Tahun 2020 kami mencanangkan green beauty campaign. Kami mulai dari kemasan dululah karena memang apa yang diterima konsumen itu langsung produk dalam bentuk kemasan. Seiring binis berkembang, bertubuh pasti semakin banyak produk dan kemasan yang dihasilkan," kata Manajer Produk Senior Garnier Indonesia, Diana Beauty dalam webinar katadata bertema "Sampahmu Rezekiku", Selasa (8/6/2021).
Menurut Diana, cara Garnier mengurangi sampah plastik yaitu membuang lapisan biru plastik pakai pada produk masker dan membuang plastik segel. Dengan dua cara itu, Garnier telah menghemat 32 ton sampah plastik di tahun 2019.
Untuk tahun 2021, Garnier meluncurkan produk 100 persen kemasan daur ulang pada produk Sakura White Sakura Glow Water-Glow Essence. Untuk ke depannya, Garnier akan mendatangkan lebih banyak lagi produk yang lebih eco friendly, yaitu kemasan yang dapat diduar ulang dan tidak berbasis hewan.
"Kita punya komitmen yang serius dan sampai 2025, kita tidak akan menggunakan virgin plastik. Sama sekali zero virgin plastik. Di Eropa, Garnier sudah meluncurkan produk shampoo bars yang kemasannya menggunakan kertas," ujarnya.
Terkait daur ulang, Garnier memiliki aplikasi recycle yaitu pelayanan penjemputan sampah untuk masyarakat di Jabodetabek.
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI jakarta, Rita Ningsih mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan platform baru Jakarta sadar Sampah. Tujuannya bahwa ibu kota DKI Jakarta dalam pengelolaan sampah berpegang pada kolaborasi.
"Gotong royong. Tujuannya menyadarkan warga DKI Jakarta agar sadar lingkungan. Sampah memiliki value ekonomi jika dikelola dengan baik," kata Rita.
Lihat Juga :
tulis komentar anda