Heboh Anggaran Jumbo Rp1.760 T, Wamenhan Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Signifikan
Senin, 31 Mei 2021 - 19:44 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Letjen TNI M Herindra menjawab terkait ramainya pemberitaan mengenai anggaran jumbo Rp1.760 triliun usulan Kementerian Pertahanan (Kemhan) . Dia menegaskan bahwa prioritasnya untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Alutsista (prioritas anggaran Rp 1.760 triliun)," ujar Herindra seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Ditanya soal detail alutsista, Herindra menjelaskan bahwa banyak hal yang akan dipenuhi, khususnya alutsista dari 3 matra, Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AU).
"Banyak lah, dari Angkatan Darat, Laut, Udara, banyak semuanya," terangnya.
Adapun sistem pembiayaan, menurut Herindra, ini masih usulan, realisasinya perlu dipikirkan nanti. Intinya, anggaran itu bukan untuk Kemhan tapi untuk alutsista, karena selama ini pemenuhan anggarannya baru 0,8% dari GDP (gross domestic product) atau PDB. Anggaran Kemhan akan sama saja, hanya saja skemanya yang berbeda.
"Ya intinya gini ya, Kemhan itu tidak akan, anggaran selama ini kan 0,8% dari GDP, kita minta itu saja, enggak akan ada kenaikan anggaran secara signifikan itu saja. Sama saja. Nanti skemanya saja yang berbeda, tapi anggaran tetap," tegasnya.
Soal bagaimana skemanya, dia meminta media untuk melihat dan menunggu, karena ini masih bersifat usulan. "Ya nanti kita lihat nanti lah, kita baru rencana," pungkasnya sambil berlalu.
Sebelumnya, Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) mencapai Rp1.760 triliun atau setara USD142 miliar.
"Alutsista (prioritas anggaran Rp 1.760 triliun)," ujar Herindra seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Ditanya soal detail alutsista, Herindra menjelaskan bahwa banyak hal yang akan dipenuhi, khususnya alutsista dari 3 matra, Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AU).
"Banyak lah, dari Angkatan Darat, Laut, Udara, banyak semuanya," terangnya.
Adapun sistem pembiayaan, menurut Herindra, ini masih usulan, realisasinya perlu dipikirkan nanti. Intinya, anggaran itu bukan untuk Kemhan tapi untuk alutsista, karena selama ini pemenuhan anggarannya baru 0,8% dari GDP (gross domestic product) atau PDB. Anggaran Kemhan akan sama saja, hanya saja skemanya yang berbeda.
"Ya intinya gini ya, Kemhan itu tidak akan, anggaran selama ini kan 0,8% dari GDP, kita minta itu saja, enggak akan ada kenaikan anggaran secara signifikan itu saja. Sama saja. Nanti skemanya saja yang berbeda, tapi anggaran tetap," tegasnya.
Soal bagaimana skemanya, dia meminta media untuk melihat dan menunggu, karena ini masih bersifat usulan. "Ya nanti kita lihat nanti lah, kita baru rencana," pungkasnya sambil berlalu.
Sebelumnya, Pengamat Militer, Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) mencapai Rp1.760 triliun atau setara USD142 miliar.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda