Tak Diundang di Acara PDIP, Bukti Ganjar Tak Akan Dapat Tiket 2024
Senin, 24 Mei 2021 - 08:10 WIB
JAKARTA - Tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah (Jateng) sekaligus kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam acara Pameran Foto Esai Marhaen yang diselenggarakan PDIP di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021) kemarin, menjadi topik hangat di jagad pemberitaan nasional.
Baca Juga: PDIP
Menurut Khoirul, sikap Puan ini tidak terlepas dari hasil perhitungan politik hasil pengamatan dan observasi panjang yang ia lakukan pada pola kepemimpinan dan pendekatan politik Ganjar selama menjadi Gubernur Jateng.
Namun, kata dia, jika Ganjar masih ingin tetap mendapatkan restu PDIP, masih ada tiga hal.l yang bisa dilakukan Ganjar. Pertama, Ganjar harus bisa membangun kepercayaan kepada para faksi-faksi elite PDIP, bahwa dirinya akan tetap berada dalam kontrol politik elite PDIP, sebagai petugas partai, bukan sekadar pemain Solo yang berlabel PDIP.
Kedua, sambung dia, Ganjar harus benar-benar mampu memastikan namanya bersih dari kasus lama yang sering dikaitkan dengan dirinya, utamanya kasus korupsi e-KTP.
Ketiga, Ganjar harus mampu menciptakan momentum politik, seperti yang dilakukan Jokowi pada awal 2013 lalu.
"Ganjar harus mampu menjelaskan kepada masyarakat akar rumput di level nasional tentang justifikasi mengapa dirinya layak, perlu dan relevan untuk dipilih menggantikan Jokowi di 2024 mendatang," ujarnya.
Tapi jika tidak, Khoirul menambahkan, Ganjar akan menjadi Capres 2024 potensial yang gugur sebelum ikut dalam kompetisi.
"Jika tiga hal itu tidak mampu dilakukan Ganjar, maka ia berpotensi masuk daftar nama-nama besar yang selama proses jelang kompetisi, terlanjur layu sebelum berkembang," pungkas Khoirul.
Baca Juga: PDIP
Baca Juga
Menurut Khoirul, sikap Puan ini tidak terlepas dari hasil perhitungan politik hasil pengamatan dan observasi panjang yang ia lakukan pada pola kepemimpinan dan pendekatan politik Ganjar selama menjadi Gubernur Jateng.
Namun, kata dia, jika Ganjar masih ingin tetap mendapatkan restu PDIP, masih ada tiga hal.l yang bisa dilakukan Ganjar. Pertama, Ganjar harus bisa membangun kepercayaan kepada para faksi-faksi elite PDIP, bahwa dirinya akan tetap berada dalam kontrol politik elite PDIP, sebagai petugas partai, bukan sekadar pemain Solo yang berlabel PDIP.
Kedua, sambung dia, Ganjar harus benar-benar mampu memastikan namanya bersih dari kasus lama yang sering dikaitkan dengan dirinya, utamanya kasus korupsi e-KTP.
Ketiga, Ganjar harus mampu menciptakan momentum politik, seperti yang dilakukan Jokowi pada awal 2013 lalu.
"Ganjar harus mampu menjelaskan kepada masyarakat akar rumput di level nasional tentang justifikasi mengapa dirinya layak, perlu dan relevan untuk dipilih menggantikan Jokowi di 2024 mendatang," ujarnya.
Tapi jika tidak, Khoirul menambahkan, Ganjar akan menjadi Capres 2024 potensial yang gugur sebelum ikut dalam kompetisi.
"Jika tiga hal itu tidak mampu dilakukan Ganjar, maka ia berpotensi masuk daftar nama-nama besar yang selama proses jelang kompetisi, terlanjur layu sebelum berkembang," pungkas Khoirul.
(maf)
tulis komentar anda