Upaya Wujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Dinilai Sudah Mendesak

Jum'at, 21 Mei 2021 - 13:06 WIB
Ketua DPR Puan Maharani saat menerima kunjungan Komandan Seskoal Laksamana Muda Tunggul Suropati, dan jajarannya Rabu (19/5/2021) di Gedung Nusantara 3 DPR. Foto/Istimewa
JAKARTA - Visi Ketua DPR Puan Maharani untuk membangun dan mengembangkan kekuatan maritim agar pada saatnya Indonesia menjadi poros maritim dunia bersambut dukungan kalangan pemuda.



Menurut penyandang Magister Sains Jurusan Ketahanan Nasional, Sekolah Pasca-Sarjana Universitas Indonesia tersebut, visi yang dikemukakan Ketua DPR RI Puan Maharani itu benar-benar mencerminkan pemahaman Puan akan besarnya potensi ekonomi biru atau blue economy yang dimiliki Indonesia.



"Indonesia adalah negara yang dilimpahi kekayaan laut yang sangat besar, baik di atas, di dalam laut, maupun di dasar lautan," kata Varhan.

Menurut Varhan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas mencapai 3,25 juta kilometer persegi, dengan 70 persen wilayahnya adalah lautan, Indonesia memiliki beragam potensi sumber daya kelautan.

Varhan menunjuk Data Estimasi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun lalu, tentang keberadaan setidaknya sebelas sektor ekonomi kelautan, yang jika dijalankan dengan baik akan mendongkrak perekonomian nasional.

"Data menyatakan, total potensi ekonomi 11 sektor kelautan Indonesia itu mencapai 1,338 triliun dolar AS per tahun," ucap Varhan.

Ia merinci 11 sektor kelautan tersebut yakni perikanan tangkap, budi daya, industri pengolahan, bioteknologi kelautan, energi dan sumber daya mineral, wisata bahari, transportasi, jasa maritim, dan coastal forestry.

Varhan menyatakan, dengan potensi itu saja, optimisme Ketua DPR RI Puan Maharani bukanlah mimpi di siang bolong. "Potensi itu nyata, real," kata dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More