Ucapkan Terima Kasih Atas Patung Bung Karno di Lemhannas, Ini Pesan Megawati
Kamis, 20 Mei 2021 - 15:13 WIB
JAKARTA - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mewakili Keluarga Proklamator Bung Karno menyampaikan terima kasih atas diresmikannya patung Bung Karnodi Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) , di Jakarta, Kamis (20/5/2021). Megawati didampingi Gubernur Lemhanas, Agus Widjojo dan jajaran Lemhanas, Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
"Kami Keluarga Besar Bung Karno mengucapkan beribu terima kasih atas dibuatnya patung Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, proklamator, pahlawan nasional," uja Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati yang juga Ketua Umum PDIP mengaku secara pribadi bahwa patung Bung Karno dapat menjadi pengingat tentang ajaran dan pengabdian yang telah ditorehkan Presiden RI pertama tersebut. Dan, Megawati sangat berharap, seluruh pengabdian Bung Karno dapat menginspirasi generasi penerus dalam memajukan bangsa.
Megawati menuturkan patung yang diresmikan itu mengacu pada patung Bung Karno di Museum Blitar. Patung Bung Karno di Lemhannas ini dibuat lebih besar dengan teknik karakter monumental oleh seniman dari Yogyakarta, bernama Dunadi.
Ukuran patungnya mencapai 4 meter, berbahan logam campuran terdiri dari tembaga, kuningan, timah, dan seng sari, warna patung perunggu kimia bakar, dan memiliki berat kurang lebih dua ton.
Megawati mengatakan patung Bung Karno ini menunjukkan ikon bahwa Lemhannas merupakan lembaga pendidikan bagi para calon pemimpin bangsa. Sehingga diwujudkan dalam bentuk Presiden Soekarno sedang duduk membaca buku.
"Bung Karno seorang yang senang membaca buku, oleh sebab itu, terinspirasi dan tergerak melahirkan gagasan dan kebijakan revolusioner, bukan hanya bagi kemajuan bangsa Indonesia, tapi bagi terwujudnya gerak kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika, hingga perdamaian dunia," papar Megawati.
Lebih lanjut Megawati kemudian sedikit membahas soal Konferensi Asia Afrika (KAA). Dia mengatakan bahwa akhir-akhir ini, KAA telah mendapatkan sebuah hadiah. “Menurut saya, sebagai heritage of the world, artinya diakui oleh seluruh dunia," imbuhnya.
Kembali kepada patung Bung Karno di Lemhannas, Megawati lalu menggambarkan patung memiliki dudukan yang ternyata memiliki makna mendalam.Pertama; segi empat dan segi lima bermakna tahun kemerdekaan, kedua; segi delapan bermakna bulan kemerdekaan, ketiga; segi dudukan patung berjumlah tujuh belas yang bermakna tanggal kemerdekaan.
Mengapa demikian? Kata Megawati, Bung Karno mengingatkan akan perjuangan mencapai kemerdekaan dan mempertahankannya."Saat ini, tugas kita bukan hanya mempertahankan kemerdekaan, tapi mengisi kemerdekaan dengan kontribusi positif sesuai dengan bidangnya masing-masing, demi kemajuan bangsa," jelasnya.
Dalam konteks itu, lanjut Megawati, saat ini kita tengah menghadapi pandemi COVID-19 yang sangat memberikan dampak luar biasa pada kehidupan.Megawati mengajak semua rakyat Indonesia tetap meyakini Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hamba-Nya.
"Semua ini pasti bisa kita lalui dengan disiplin dan kerja keras, bergotong royong, atau yang dikenal generasi muda sebagai kolaborasi, saling meringankan beban, melaksanakan kegotong royongan secara nyata, sebagai nilai luhur yang memang sudah lama hidup, dan akan terus hidup dalam jiwa bangsa Indonesia," pungkasnya.
"Kami Keluarga Besar Bung Karno mengucapkan beribu terima kasih atas dibuatnya patung Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia, proklamator, pahlawan nasional," uja Megawati.
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Megawati yang juga Ketua Umum PDIP mengaku secara pribadi bahwa patung Bung Karno dapat menjadi pengingat tentang ajaran dan pengabdian yang telah ditorehkan Presiden RI pertama tersebut. Dan, Megawati sangat berharap, seluruh pengabdian Bung Karno dapat menginspirasi generasi penerus dalam memajukan bangsa.
Megawati menuturkan patung yang diresmikan itu mengacu pada patung Bung Karno di Museum Blitar. Patung Bung Karno di Lemhannas ini dibuat lebih besar dengan teknik karakter monumental oleh seniman dari Yogyakarta, bernama Dunadi.
Ukuran patungnya mencapai 4 meter, berbahan logam campuran terdiri dari tembaga, kuningan, timah, dan seng sari, warna patung perunggu kimia bakar, dan memiliki berat kurang lebih dua ton.
Megawati mengatakan patung Bung Karno ini menunjukkan ikon bahwa Lemhannas merupakan lembaga pendidikan bagi para calon pemimpin bangsa. Sehingga diwujudkan dalam bentuk Presiden Soekarno sedang duduk membaca buku.
"Bung Karno seorang yang senang membaca buku, oleh sebab itu, terinspirasi dan tergerak melahirkan gagasan dan kebijakan revolusioner, bukan hanya bagi kemajuan bangsa Indonesia, tapi bagi terwujudnya gerak kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika, hingga perdamaian dunia," papar Megawati.
Lebih lanjut Megawati kemudian sedikit membahas soal Konferensi Asia Afrika (KAA). Dia mengatakan bahwa akhir-akhir ini, KAA telah mendapatkan sebuah hadiah. “Menurut saya, sebagai heritage of the world, artinya diakui oleh seluruh dunia," imbuhnya.
Kembali kepada patung Bung Karno di Lemhannas, Megawati lalu menggambarkan patung memiliki dudukan yang ternyata memiliki makna mendalam.Pertama; segi empat dan segi lima bermakna tahun kemerdekaan, kedua; segi delapan bermakna bulan kemerdekaan, ketiga; segi dudukan patung berjumlah tujuh belas yang bermakna tanggal kemerdekaan.
Mengapa demikian? Kata Megawati, Bung Karno mengingatkan akan perjuangan mencapai kemerdekaan dan mempertahankannya."Saat ini, tugas kita bukan hanya mempertahankan kemerdekaan, tapi mengisi kemerdekaan dengan kontribusi positif sesuai dengan bidangnya masing-masing, demi kemajuan bangsa," jelasnya.
Dalam konteks itu, lanjut Megawati, saat ini kita tengah menghadapi pandemi COVID-19 yang sangat memberikan dampak luar biasa pada kehidupan.Megawati mengajak semua rakyat Indonesia tetap meyakini Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan memberi ujian melebihi kemampuan hamba-Nya.
"Semua ini pasti bisa kita lalui dengan disiplin dan kerja keras, bergotong royong, atau yang dikenal generasi muda sebagai kolaborasi, saling meringankan beban, melaksanakan kegotong royongan secara nyata, sebagai nilai luhur yang memang sudah lama hidup, dan akan terus hidup dalam jiwa bangsa Indonesia," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda