Agus Widjojo: Bung Karno Mendirikan Lemhanas RI sebagai Candradimuka Calon Pemimpin

Kamis, 20 Mei 2021 - 14:32 WIB
loading...
Agus Widjojo: Bung Karno...
Gubernur Lemhannas RI, Letjen (Purn) Agus Widjojo mendampingi Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di areal pusat pendidikan pertahanan tersebut di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021). Foto/SINDOnews/Rakhmatulloh
A A A
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI , Letjen (Purn) Agus Widjojo mendampingi Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Bung Karno di areal pusat pendidikan pertahanan tersebut di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021). Agus mengharapkan keberadaan monumen ini bisa menginspirasi para tenaga pembina agar melanjutkan semangat dan gagasan Bung Karno untuk Indonesia berdaulat.

"Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan rida-Nya, dalam rangkaian peringatan hari lahir Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia pada 20 Mei 2021, kita dapat melaksanakan peresmian monumen Bung Karno," ujar dia dalam sambutannya. Baca juga: Megawati Akan Resmikan Patung Bung Karno di Gedung Lemhanas

Menurut Agus, patung Bung Karno ini melambangkan kebiasaan Putra Sang Fajar itu membaca buku. Dengan begitu, dia melihat Presiden Pertama RI itu memberikan dasar pengetahuan dan keluasan wawasan bagi pembuatan keputusan dan kebijakan dalam berbagai rumusan gagasan beliau.

"Bersama-sama kita mengetahui bahwa Presiden Soekarno mendirikan Lemhannas RI di tengah polarisasi dunia yang berdampak kepada kehidupan nasional yang penuh ketidakstabilan. Di tempat yang bersejarah inilah, Presiden Pertama Indonesia IrSoekarno berhasil mendirikan suatu lembaga pendidikan tinggi pertahanan untuk membentuk dan mengembangkan tenaga-tenaga pembina baik sipil maupun militer, pada tingkat politik strategi pertahanan nasional," jelas dia.

Bagi Bung Karno, lanjut Agus, berdirinya Lemhannas RI merupakan wujud dari konsepsinya untuk mencapai Indonesia yang sepenuhnya berdaulat dan mampu meletakkan dasar-dasar pertahanan dan keamanan yang sesuai dengan geopolitik dan kultur bangsa Indonesia.

Agus menilai saat Presiden Soekarno yang meresmikan Lemhannas RI di Istana Negara Jakarta, ada pesan bahwa kegiatan pertahanan nasional harus menyertakan segenap unsur-unsur rakyat Indonesia. "Dalam amanatnya dikaitkan dengan pertahanan, beliau menyatakan, 'Susunlah pertahanan nasional bersendikan karakter bangsa'," kata Agus.

Selain itu, Agus juga menceritakan bahwa Bung Karno juga menjelaskan arti kata nasional dalam Lembaga Pertahanan Nasional. Yakni pertahanan bagi seluruh Tanah Air, seluruh natie, seluruh bangsa. "Kita punya pertahanan, cara pertahanan sendiri," ucap Agus mengutip penggalan pesan Bung Karno.

Agus juga menyampaikan sejarah Lemhannas yang pernah berubah nomenklatur bersamaan dengan pemisahan jabatan Panglima ABRI dari Menteri Pertahanan Keamanan. Lemhannas mengubah istilah pertahanan menjadi ketahanan seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1994 tentang Lembaga Ketahanan Nasional.

Perubahan nomenklatur tersebut mempertimbangkan makna kata ketahanan itu sendiri, di mana pertahanan bukan hanya soal senjata dan jumlah manusia, tetapi mencakup sumber daya dan aset kebangsaan. "Sejak awal terbentuknya, Bung Karno tidak hanya menempatkan Lemhannas RI sebagai kawah candradimukanya calon pemimpin, tetapi juga sebagai think tank yang berlandaskan pada posisi strategis geopolitik Indonesia," tutur Agus.

Oleh karena itu, purnawirawan perwira tinggi TNI AD itu melihat betapa penting dan strategisnya keberadaan Lemhannas RI hingga saat ini. Dia mengharapkan patung ini sebagai pengingat kembali sejarah semangat awal dibentuknya Lemhanas RI.

"Saya ingin mengingatkan kembali bahwa monumen Soekarno sejatinya adalah representasi nilai semangat dan jiwa perjuangan bangsa Indonesia. Dengan meneladani semangat dan perjuangan Dr (HC) Ir Soekarno yang merupakan founding father bangsa kita," terangnya.

Lulusan Akademi Militer 1970 itu juga mengajak semua pihak menjaga komitmen bersama melalui pelaksanaan peran dan fungsi Lemhannas RI dalam upaya menjamin kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Dengan semangat yang terkandung dalam acara peresmian monumen ini, selanjutnya sebagai puncak acara, kami mohon dengan hormat kepada Presiden Kelima Republik Indonesia Ibu Dr (HC) Megawati Soekarnoputro untuk meresmikan Monumen Soekarno di Lemhannas RI," ujar Agus menutup sambutannya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)