Partai Gelora Tak Setuju Pendapat Palestina dan Israel Bukan Urusan Kita
Kamis, 20 Mei 2021 - 10:14 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia , Mahfudz Siddiq tidak setuju dengan pendapat yang menilai Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi. Sebab, kata Mahfudz, dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan bangsa-bangsa yang terjajah merupakan amanat konstitusi.
"Tidak setuju. Dukungan negara Indonesia terhadap kemerdekaan bangsa-bangsa yang terjajah adalah amanat konstitusi," ujar Mahfudz Sidik kepada SINDOnews, Kamis (20/5/2021).
Mahfudz mengatakan sikap politik pendiri bangsa juga jelas. "Apakah dulu Indonesia bisa benar-benar merdeka dan berdaulat tanpa dukungan dari negara-negara lain? Minimal pengakuan dari negara lain," kata mantan Ketua Komisi I DPR RI ini.
Dia mengingatkan bahwa gerakan non blok yang diinisiasi antara lain oleh Presiden RI Soekarno, merupakan salah satu misinya adalah membantu kemerdekaan negara-negara terjajah. "Memikirkan Indonesia juga artinya peduli dengan keamanan dan perdamaian dunia. Itu cara pandang konstitusi kita," tegasnya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono menyatakan Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi. “Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” tegas AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Hal tersebut disampaikan Hendropriyono terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. Ia menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967. “Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Hendropriyono.
"Tidak setuju. Dukungan negara Indonesia terhadap kemerdekaan bangsa-bangsa yang terjajah adalah amanat konstitusi," ujar Mahfudz Sidik kepada SINDOnews, Kamis (20/5/2021).
Mahfudz mengatakan sikap politik pendiri bangsa juga jelas. "Apakah dulu Indonesia bisa benar-benar merdeka dan berdaulat tanpa dukungan dari negara-negara lain? Minimal pengakuan dari negara lain," kata mantan Ketua Komisi I DPR RI ini.
Dia mengingatkan bahwa gerakan non blok yang diinisiasi antara lain oleh Presiden RI Soekarno, merupakan salah satu misinya adalah membantu kemerdekaan negara-negara terjajah. "Memikirkan Indonesia juga artinya peduli dengan keamanan dan perdamaian dunia. Itu cara pandang konstitusi kita," tegasnya.
Diberitakan SINDOnews sebelumnya, Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono menyatakan Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi. “Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” tegas AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Hendropriyono terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. Ia menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967. “Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Hendropriyono.
(kri)
tulis komentar anda