Cholil Nafis: Kalau Palestina Bukan Urusan Kita, Lalu yang Mana Urusan Kita?

Kamis, 20 Mei 2021 - 09:54 WIB
loading...
Cholil Nafis: Kalau...
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof KH M Cholil Nafis angkat bicara terkait pendapat Hendropriyono yang menilai Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia. Foto/NU
A A A
JAKARTA - Pendapat mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono yang menilai Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi menuai pro dan kontra. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof KH M Cholil Nafis pun memiliki pendapat sendiri.

"Kalo Palestina bukan urusan kita, lalu yg mana yg urusan kita? Mari kita urus juga soal korupsi Bansos yg triliunan itu," cuit Cholil Nafis dikutip dari lini masa Twitter @cholilnafis, Kamis (20/5/2021). Baca juga: Ketum Bulan Sabit Merah Indonesia Sarankan Ini ke Hendropriyono

Dia mengatakan jangan sampai lolos aktor intelektual kasus korupsi Bansos tersebut dan penerima manfaat pandemi COVID-19. "Saya percaya dan berharap @KPKRI dapat mengungkap semua yg terlibat korupsi," pungkasnya.

Adapun cuitan Cholil Nafis mendapat 103 likes, satu tweet kutipan dan 28 retweet hingga berita ini ditulis sekitar pukul 08.40 WIB. Beberapa warganet pun memberikan tanggapannya menyikapi cuitan Cholil Nafis tersebut.

"Padahal penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, sesuai teks di Pembukaan UUD'45, kenapa jadi bukan urusan kita?" cuit seorang Warganet @arif_firmans7.

Diberitakan SINDOnews sebelumnya, Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Jenderal (Purn), AM Hendropriyono menyatakan Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi. “Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” tegas AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa (18/5/2021).

Hal tersebut disampaikan AM Hendropriyono terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. Ia menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967. “Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Hendropriyono.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)