Novel Duga Korupsi Bansos COVID-19 Capai Rp100 Triliun, Andi Arief: Masya Alloh
Rabu, 19 Mei 2021 - 08:05 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Andi Arief ikut mengomentari informasi yang diungkap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan bahwa diduga korupsi Bansos COVID-19 mencapai Rp100 triliun.
"Masya Alloh," ujar Andi Arief lewat cuitan di Twitter @AndiArief, Selasa (19/5/2021).
Sebelumnya, melalui semua media online, Penyidik KPK Novel Baswedan menduga nilai yang diduga dikorupsi mantan Mensos Juliari Batubara mencapai Rp100 triliun. Akan tetapi, Novel belum bisa memastikan lantaran perlu penelitian kasus ini lebih lanjut.
"Kasus serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia dengan pola yang sama sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut. Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh. Kasus ini nilainya puluhan triliun. Bahkan saya rasa seratus triliun nilai proyeknya dan ini korupsi terbesar yang saya pernah perhatikan," ujar Novel, Selasa (18/5/2021).
Novel melihat ada kesamaan pola-pola korupsi bansos di daerah yang sama dengan DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia menilai kasus bansos harus terus ditindaklanjuti. "Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh," ucap dia.
Menanggapi cuitan Andi Arief, warganet pun langsung berspekulasi pemecatan 75 pegawai KPK ada kaitannya dengan kasus korupsi Bansos COVID-19 tersebut. "Gile bener 100 T Men,, itu duit apa kertas ya Rolling on the floor laughing Pantesan saja ada yg nafsu banget utk menyingkirkan 75 penyidik KPK, ternyata oh ternyata faktor ini kah.itu baru satu ya yg muncul kepermukaan, belum kasus yg lain ?? kelen faham kan sekarang kenapa KPK diacak??" ujar akun warganet @edy_Siregar_77.
"Pantesan skenario kriminalisasi trhdap beliau slalu dibangun trus,ternyata ada tikus yg menelan duit 100 T," cuit akun Hairun Al Farisman @HFarisman.
"Masya Alloh," ujar Andi Arief lewat cuitan di Twitter @AndiArief, Selasa (19/5/2021).
Sebelumnya, melalui semua media online, Penyidik KPK Novel Baswedan menduga nilai yang diduga dikorupsi mantan Mensos Juliari Batubara mencapai Rp100 triliun. Akan tetapi, Novel belum bisa memastikan lantaran perlu penelitian kasus ini lebih lanjut.
"Kasus serupa juga terjadi di seluruh daerah di Indonesia dengan pola yang sama sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut. Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh. Kasus ini nilainya puluhan triliun. Bahkan saya rasa seratus triliun nilai proyeknya dan ini korupsi terbesar yang saya pernah perhatikan," ujar Novel, Selasa (18/5/2021).
Novel melihat ada kesamaan pola-pola korupsi bansos di daerah yang sama dengan DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia menilai kasus bansos harus terus ditindaklanjuti. "Ini kasus yang mesti diteliti lebih jauh," ucap dia.
Menanggapi cuitan Andi Arief, warganet pun langsung berspekulasi pemecatan 75 pegawai KPK ada kaitannya dengan kasus korupsi Bansos COVID-19 tersebut. "Gile bener 100 T Men,, itu duit apa kertas ya Rolling on the floor laughing Pantesan saja ada yg nafsu banget utk menyingkirkan 75 penyidik KPK, ternyata oh ternyata faktor ini kah.itu baru satu ya yg muncul kepermukaan, belum kasus yg lain ?? kelen faham kan sekarang kenapa KPK diacak??" ujar akun warganet @edy_Siregar_77.
"Pantesan skenario kriminalisasi trhdap beliau slalu dibangun trus,ternyata ada tikus yg menelan duit 100 T," cuit akun Hairun Al Farisman @HFarisman.
(kri)
tulis komentar anda