Agus Rahardjo Minta Komisi ASN Turun Tangan Usut Tes Wawasan Kebangsaan KPK
Senin, 17 Mei 2021 - 15:14 WIB
JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo meminta kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama tim independen turun tangan membuka peristiwa tidak lolosnya 75 pegawai KPK, termasuk penyidik senior Novel Baswedan, dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). Hal ini penting agar kasus ini terang benderang.
Agus mengaku heran atas informasi yang beredar adanya perbedaan tes wawasan kebangsaan antara pegawai KPK dengan calon pegawai yang lainnya. Apalagi melihat pertanyaan yang dinilai tidak sesuai dengan materi tes tersebut.
"Wawasan kebangsaan ko yang ditanya mengenai doa qunut, mengenai sudah menikah apa belum. Harusnya kan kalau wawasan kebangsaan itu kan tidak boleh membeda-bedakan antara ASN yang lain maupun pegawai KPK," kata Agus dalam konfrensi pers yang digelar oleh ICW, Selasa (17/5/2021).
Baca juga: Tes Wawasan Kebangsaan, Pegawai KPK Ditanya Apakah Ikut Demo Tolak Firli Bahuri
Dia meminta agar dilakukan penelusuran atas informasi materi tes yang beredar tersebut. Tim Komisi ASN diminta untuk harus turun tangan menangani hal tersebut.
"Kekeruhan semacam ini ada baiknya kalau komisi ASN turun. Mungkin supaya lebih dipercaya orang lebih bisa dibantu dengan dengan teman-teman yang memahami apa materi-materi tes wawasan kebangsaan ya," katanya.
Kemudian dia menilai adanya kejanggalan pembuatan tes materi yang beredar di media sosial tersebut. Sebab saat ditanya kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) bahkan KPK sendiri saling melempar.
Baca juga: Kompak, 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Laporkan Firli Bahuri ke Dewas
"Saling lempar-lempar ini ya saya enggak membuat soalnya. Kemudian akhirnya dijelaskan bahwa soalnya itu dibuat dengan melibatkan banyak banyak instansi gitu ya," katanya.
Agus mengaku heran atas informasi yang beredar adanya perbedaan tes wawasan kebangsaan antara pegawai KPK dengan calon pegawai yang lainnya. Apalagi melihat pertanyaan yang dinilai tidak sesuai dengan materi tes tersebut.
"Wawasan kebangsaan ko yang ditanya mengenai doa qunut, mengenai sudah menikah apa belum. Harusnya kan kalau wawasan kebangsaan itu kan tidak boleh membeda-bedakan antara ASN yang lain maupun pegawai KPK," kata Agus dalam konfrensi pers yang digelar oleh ICW, Selasa (17/5/2021).
Baca juga: Tes Wawasan Kebangsaan, Pegawai KPK Ditanya Apakah Ikut Demo Tolak Firli Bahuri
Dia meminta agar dilakukan penelusuran atas informasi materi tes yang beredar tersebut. Tim Komisi ASN diminta untuk harus turun tangan menangani hal tersebut.
"Kekeruhan semacam ini ada baiknya kalau komisi ASN turun. Mungkin supaya lebih dipercaya orang lebih bisa dibantu dengan dengan teman-teman yang memahami apa materi-materi tes wawasan kebangsaan ya," katanya.
Kemudian dia menilai adanya kejanggalan pembuatan tes materi yang beredar di media sosial tersebut. Sebab saat ditanya kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) bahkan KPK sendiri saling melempar.
Baca juga: Kompak, 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Laporkan Firli Bahuri ke Dewas
"Saling lempar-lempar ini ya saya enggak membuat soalnya. Kemudian akhirnya dijelaskan bahwa soalnya itu dibuat dengan melibatkan banyak banyak instansi gitu ya," katanya.
(abd)
tulis komentar anda