Mutasi Baru Covid-19 Banyak Ditemukan Sulawesi, Kalimantan dan Bali
Senin, 10 Mei 2021 - 14:26 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian baru virus corona yang berasal dari Inggris (B117), Afrika Selatan (B1351) dan India (B1617) sudah masuk ke India. Strain baru ini telah menyebar ke sejumlah wilayah seperti Sumatera Selatan, Kalimantan dan Bali.
"Kita ketahui bahwa Indonesia sudah dimasuki tiga virus yang masuk kategori varian of concern atau virus-virus yang relatif berbahaya versinya WHO yaitu varian dari London atau B117, varian dari Afrika Selatan atau B1351 dan varian dari India atau B1617," kata Budi saat jumpa pers secara virtual dari Kantor Presiden, Senin (10/5/2021).
Budi mengungkapkan, mutasi baru virus corona ini banyak datang dari negara Saudi Arabia, Afrika, India dan Malaysia. Penyebarannya di Tanah Air relatif cukup banyak di tiga daerah tersebut.
"Ini adalah varian dari Inggris yang kebanyakan masuknya sudah mulai bulan Januari dan ini beredar di daerah Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan, ada juga di Bali," tuturnya.
"Yang halaman berikutnya adalah varian atau mutasi dari Afrika Selatan ini hanya kita temui satu di Bali; dan di halaman berikutnya yang akhir-akhir ini cukup banyak masuk ke Indonesia adalah varian dari India dan varian ini banyak kita temui di Sumatera Selatan dan di Kalimantan Tengah," tambah Budi.
Dengan adanya mutasi baru virus corona yang masuk ke Indonesia, Budi mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Selain itu, pemerintah akan terus memberlakukan PPKM Mikro di sejumlah daerah.
"Ini adalah cara yang paling baik untuk bisa mencegah penularan dari virus mutasi baru ini. Sekali lagi penerapan protokol kesehatan secara disiplin 3M dan juga penerapan protokol PPKM mikro secara disiplin adalah cara yang paling ampuh untuk mengontrol penularan ini," ucapnya.
Di sisi lain, pemerintah dalam hal ini Kemenkes akan terus melakukan genome sequencing untuk mendeteksi varian baru virus corona ini. Bila ditemukan, maka pemerintah akan langsung memonitor dan mengantisipasinya agar tidak cepat menyebar.
"Kami dari Kementerian Kesehatan akan melakukan genome sequencing secara lebih rapat di daerah-daerah yang sudah kita lihat ada mutasi baru untuk bisa dengan segera monitor pola penyebarannya sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah isolasi atau langkah-langkah karantina yang tepat agar virus mutasi baru ini tidak cepat menyebar ke daerah-daerah lain," tutupnya.
"Kita ketahui bahwa Indonesia sudah dimasuki tiga virus yang masuk kategori varian of concern atau virus-virus yang relatif berbahaya versinya WHO yaitu varian dari London atau B117, varian dari Afrika Selatan atau B1351 dan varian dari India atau B1617," kata Budi saat jumpa pers secara virtual dari Kantor Presiden, Senin (10/5/2021).
Baca Juga
Budi mengungkapkan, mutasi baru virus corona ini banyak datang dari negara Saudi Arabia, Afrika, India dan Malaysia. Penyebarannya di Tanah Air relatif cukup banyak di tiga daerah tersebut.
"Ini adalah varian dari Inggris yang kebanyakan masuknya sudah mulai bulan Januari dan ini beredar di daerah Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan, ada juga di Bali," tuturnya.
"Yang halaman berikutnya adalah varian atau mutasi dari Afrika Selatan ini hanya kita temui satu di Bali; dan di halaman berikutnya yang akhir-akhir ini cukup banyak masuk ke Indonesia adalah varian dari India dan varian ini banyak kita temui di Sumatera Selatan dan di Kalimantan Tengah," tambah Budi.
Dengan adanya mutasi baru virus corona yang masuk ke Indonesia, Budi mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Selain itu, pemerintah akan terus memberlakukan PPKM Mikro di sejumlah daerah.
"Ini adalah cara yang paling baik untuk bisa mencegah penularan dari virus mutasi baru ini. Sekali lagi penerapan protokol kesehatan secara disiplin 3M dan juga penerapan protokol PPKM mikro secara disiplin adalah cara yang paling ampuh untuk mengontrol penularan ini," ucapnya.
Di sisi lain, pemerintah dalam hal ini Kemenkes akan terus melakukan genome sequencing untuk mendeteksi varian baru virus corona ini. Bila ditemukan, maka pemerintah akan langsung memonitor dan mengantisipasinya agar tidak cepat menyebar.
"Kami dari Kementerian Kesehatan akan melakukan genome sequencing secara lebih rapat di daerah-daerah yang sudah kita lihat ada mutasi baru untuk bisa dengan segera monitor pola penyebarannya sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah isolasi atau langkah-langkah karantina yang tepat agar virus mutasi baru ini tidak cepat menyebar ke daerah-daerah lain," tutupnya.
(muh)
tulis komentar anda