Tantangan Pendidikan Generasi Muda, TIDAR: Bukan Hanya Jadi Pintar tapi Cerdas
Jum'at, 07 Mei 2021 - 21:15 WIB
"Sebaiknya kita menjadi yang kedua-duanya, pintar, memiliki akademisi yang baik tapi juga cerdas. Artinya kita bisa melihat solusi dari setiap permasalahan, bukan melihat masalah dari setiap solusi," paparnya.
Apalagi, kata dia, bagi anak yang hidup di era modern ini sangat mudah menjadi orang yang pintar. Tetapi belum tentu orang itu cerdas. "Kalau kita bicara cerdas kita dapatkan dari lapangan, makanya pendidikan menurut saya di abad ini menjadi orang pintar itu gampang teman-teman, karena yang namanya pengetahuan tinggal melihat google selesai, mau tahu apa di google selesai," tuturnya.
Menurut dia, yang penting adalah mengasah berpikir kritis (Critical thinking). Kata Dia, berpikir kritis bisa diasah ketika terbentur dengan kenyataan atau konflik. Dia melanjutkan banyak orang tidak nyaman dengan konflik ataupun permasalahan. Padahal, lanjut dia, orang yang akan bertahan di masa depan adalah orang yang tertempa dari satu masalah ke masalah yang lain.
"Nah untuk itu, sebagai anak muda tugas kita membangun karakter sebagai anak muda adalah pendidikan sebaik-baiknya, tetapi eksposelah diri kita sebanyak-banyaknya dengan kesempatan, ekspose diri kita sebanyak-banyaknya dengan masalah. Karena dengan masalah membuat kita semakin pandai mencari solusi. Nanti semakin kita sering ketemu dengan masalah, maka semakin kita melihat pola bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut. Hingga kedepan kita bisa melihat masalah menjadi efisien," tutupnya.
Apalagi, kata dia, bagi anak yang hidup di era modern ini sangat mudah menjadi orang yang pintar. Tetapi belum tentu orang itu cerdas. "Kalau kita bicara cerdas kita dapatkan dari lapangan, makanya pendidikan menurut saya di abad ini menjadi orang pintar itu gampang teman-teman, karena yang namanya pengetahuan tinggal melihat google selesai, mau tahu apa di google selesai," tuturnya.
Menurut dia, yang penting adalah mengasah berpikir kritis (Critical thinking). Kata Dia, berpikir kritis bisa diasah ketika terbentur dengan kenyataan atau konflik. Dia melanjutkan banyak orang tidak nyaman dengan konflik ataupun permasalahan. Padahal, lanjut dia, orang yang akan bertahan di masa depan adalah orang yang tertempa dari satu masalah ke masalah yang lain.
"Nah untuk itu, sebagai anak muda tugas kita membangun karakter sebagai anak muda adalah pendidikan sebaik-baiknya, tetapi eksposelah diri kita sebanyak-banyaknya dengan kesempatan, ekspose diri kita sebanyak-banyaknya dengan masalah. Karena dengan masalah membuat kita semakin pandai mencari solusi. Nanti semakin kita sering ketemu dengan masalah, maka semakin kita melihat pola bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut. Hingga kedepan kita bisa melihat masalah menjadi efisien," tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda