Pegawai KPK Gagal Tes ASN, Bambang Widjojanto: Bagian Siasat Hancurkan KPK
Selasa, 04 Mei 2021 - 14:17 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Bambang Widjojanto menilai tes wawasan kebangsaan dalam rangka alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN ) merupakan siasat untuk menjegal mereka yang berprestasi.Menurut BW ada pihak yang memang sengaja ingin menghancurkan KPK.
"Ada siasat yang tak pernah jeda, begitu khusyuk, kawanan kuasa kegelapan bersekutu dengan koruptor dan jaringannya terus menggempur KPK. Tak hanya itu, kekuatan tanpa batas itu, berupaya untuk 'melumat', melumpuhkan dan bahkan meluluh-lantakkan KPK," kata BW melalui pesan singkatnya, Selasa (4/5/2021).
BW menyatakan salah satu dugaan siasat yang digunakan yaitu merekrut sebagian orang yang punya masalah karena punya watak nir-integritas. Selain itu juga menundukkan sikap kritis insan KPK yang senantiasa menjaga izzah integritasnya atas indikasi tindakan nyeleneh dan otoriter dari kekuasaan yang acap permisif atas sikap, perilaku koruptif dan kolusif.
Jika benar isu yang berkembang bahwa pegawai berintegritas justru bakal dipecat dengan dalih tak lolos tes wawasan kebangsaan, BW menilaiada batas kepantasan di KPK yang telah dilanggar. Apalagi, jika yang dipecat adalah penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
"Padahal, insan KPK yang telah teruji berkhidmat pada pertiwi karena telah menggadaikan mata dan bertaruh nyawa untuk memberantas korupsi sepenuh hati. Tapi, justru malah mau disingkirkan semena-mena hanya dengan berbekal hasil test ala litsus orde baru," ungkapnya.
Menurutnya, para insan KPK yang berintegritas, saat ini sedang dihadang kebijakan absurd. Padahal, sambung BW, para penyidik KPK saat ini justru sedang fokus mengusut tuntas sejumlah skandal besar di KPK. "Apakah ini, salah satu misi dan sasaran 'penghancuran' KPK?" ucap BW.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana telah menyerahkan hasil asesmen tes wawasan kebangsaan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK, Cahya Harefa. Penyerahan hasil asesmen itu disaksikan oleh Menpan RB, Tjahjo Kumolo dan Ketua KPK, Firli Bahuri.
"Ada siasat yang tak pernah jeda, begitu khusyuk, kawanan kuasa kegelapan bersekutu dengan koruptor dan jaringannya terus menggempur KPK. Tak hanya itu, kekuatan tanpa batas itu, berupaya untuk 'melumat', melumpuhkan dan bahkan meluluh-lantakkan KPK," kata BW melalui pesan singkatnya, Selasa (4/5/2021).
BW menyatakan salah satu dugaan siasat yang digunakan yaitu merekrut sebagian orang yang punya masalah karena punya watak nir-integritas. Selain itu juga menundukkan sikap kritis insan KPK yang senantiasa menjaga izzah integritasnya atas indikasi tindakan nyeleneh dan otoriter dari kekuasaan yang acap permisif atas sikap, perilaku koruptif dan kolusif.
Jika benar isu yang berkembang bahwa pegawai berintegritas justru bakal dipecat dengan dalih tak lolos tes wawasan kebangsaan, BW menilaiada batas kepantasan di KPK yang telah dilanggar. Apalagi, jika yang dipecat adalah penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
"Padahal, insan KPK yang telah teruji berkhidmat pada pertiwi karena telah menggadaikan mata dan bertaruh nyawa untuk memberantas korupsi sepenuh hati. Tapi, justru malah mau disingkirkan semena-mena hanya dengan berbekal hasil test ala litsus orde baru," ungkapnya.
Menurutnya, para insan KPK yang berintegritas, saat ini sedang dihadang kebijakan absurd. Padahal, sambung BW, para penyidik KPK saat ini justru sedang fokus mengusut tuntas sejumlah skandal besar di KPK. "Apakah ini, salah satu misi dan sasaran 'penghancuran' KPK?" ucap BW.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana telah menyerahkan hasil asesmen tes wawasan kebangsaan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK, Cahya Harefa. Penyerahan hasil asesmen itu disaksikan oleh Menpan RB, Tjahjo Kumolo dan Ketua KPK, Firli Bahuri.
tulis komentar anda