Perlindungan Keamanan E-Commerce
Kamis, 21 Mei 2020 - 22:00 WIB
Soedarso SS MSi
Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan Sumberdaya Manusia
Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran Bandung.
Jagad bisnis / perdagangan elektronik (E- Commerce) Indonesia dikejutkan berita tentang peretasan data Tokopedia. Tak tanggung-tanggung, total data yang dicuri dan kemudian diperjualbelikan di dark web mencapai 91 juta data pengguna( SindoNews, 04 Mei 2020). Peristiwa ini , tak pelak kembali menyadarkan kita tentang pentingnya keamanan data dalam bisnis e-commerce ini dan tindakan perlindungan yang dibutuhkan.
Ancaman Keamanan terhadap data e commerce akan terus berlangsung sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan e commerce. Oleh karena itu dibutuhkan tindakan perlindungan terhadap e-commerce ini. Tulisan singkat ini akan menguraikan tentang ancaman keamanan terhadap perdagangan elektronik / e commerce dan tindakan perlindungan yang dibutuhkan untuk melindungi kemanan bisnis ini di masa depan.
Keamanan E-Commerce
Dalam perdagangan elektronik, seperti yang dilakukan Tokopedia dan BukaLapak, keamanan mutlak dibutuhkan. Perdagangan Elektronik (E-commerce) mengacu pada pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui saluran elektronik, terutama Internet. Berbagai aplikasi yang menunjang E-commerce meliputi toko buku online, e-banking, pemesanan tiket online (kereta api, jalan udara, film, dll.), membeli dan menjual barang, transfer dana online dan sebagainya. Selama transaksi E-commerce, informasi rahasia disimpan dalam database juga dikomunikasikan melalui saluran jaringan.
Aplikasi E commerce rentan terhadap berbagai ancaman keamanan. Tahun 2018, Jinson Varghese Sarjana Keamanan Komputer dari Universitas Northumbria dalam artikelnya di laman getastra.com “Ecommerce Security: Importance, Issues & Protection Measures” mencatat serangan cyber yang berhasil terhadap perdagangan elektronik mencapai 32,4 persen di seluruh dunia.
Ada beragam ancaman keamanan terhadap E commerce ini. Profesor Dr. Mohammed Ali Hussain di, Dept. Electronics and Computer Engineering, KL University, Guntur Dist., A.P., India dalam paper hasil studinya “Study of Information Security in E- Commerce Applications” yang diterbitkan Jurnal International Journal of Computer Engineering Science (IJCES) , menyebut ada tujuh ancaman keamanan potensial yang mengintai E Commerce, yaitu serangan otentikasi ;serangan integritas, serangan kerahasiaan, serangan virus, serangan trojan horse, serangan cacing dan serangan /ancaman basis data.
Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan Sumberdaya Manusia
Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran Bandung.
Jagad bisnis / perdagangan elektronik (E- Commerce) Indonesia dikejutkan berita tentang peretasan data Tokopedia. Tak tanggung-tanggung, total data yang dicuri dan kemudian diperjualbelikan di dark web mencapai 91 juta data pengguna( SindoNews, 04 Mei 2020). Peristiwa ini , tak pelak kembali menyadarkan kita tentang pentingnya keamanan data dalam bisnis e-commerce ini dan tindakan perlindungan yang dibutuhkan.
Ancaman Keamanan terhadap data e commerce akan terus berlangsung sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan e commerce. Oleh karena itu dibutuhkan tindakan perlindungan terhadap e-commerce ini. Tulisan singkat ini akan menguraikan tentang ancaman keamanan terhadap perdagangan elektronik / e commerce dan tindakan perlindungan yang dibutuhkan untuk melindungi kemanan bisnis ini di masa depan.
Keamanan E-Commerce
Dalam perdagangan elektronik, seperti yang dilakukan Tokopedia dan BukaLapak, keamanan mutlak dibutuhkan. Perdagangan Elektronik (E-commerce) mengacu pada pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui saluran elektronik, terutama Internet. Berbagai aplikasi yang menunjang E-commerce meliputi toko buku online, e-banking, pemesanan tiket online (kereta api, jalan udara, film, dll.), membeli dan menjual barang, transfer dana online dan sebagainya. Selama transaksi E-commerce, informasi rahasia disimpan dalam database juga dikomunikasikan melalui saluran jaringan.
Aplikasi E commerce rentan terhadap berbagai ancaman keamanan. Tahun 2018, Jinson Varghese Sarjana Keamanan Komputer dari Universitas Northumbria dalam artikelnya di laman getastra.com “Ecommerce Security: Importance, Issues & Protection Measures” mencatat serangan cyber yang berhasil terhadap perdagangan elektronik mencapai 32,4 persen di seluruh dunia.
Ada beragam ancaman keamanan terhadap E commerce ini. Profesor Dr. Mohammed Ali Hussain di, Dept. Electronics and Computer Engineering, KL University, Guntur Dist., A.P., India dalam paper hasil studinya “Study of Information Security in E- Commerce Applications” yang diterbitkan Jurnal International Journal of Computer Engineering Science (IJCES) , menyebut ada tujuh ancaman keamanan potensial yang mengintai E Commerce, yaitu serangan otentikasi ;serangan integritas, serangan kerahasiaan, serangan virus, serangan trojan horse, serangan cacing dan serangan /ancaman basis data.
tulis komentar anda