Lukisan NFT Milik Denny JA Laku Terjual Rp1 Miliar
Kamis, 22 April 2021 - 14:31 WIB
Karya pelukis Galam Zulkifli sudah dibeli oleh studio Denny JA. Oleh Denny JA, lukisan itu diubah ke bentuk NFT, bentuk seni yang kini sedang trend bersama hangatnya dunia chryptocurrency.
Dunia NFT tak lagi asing bagi Denny JA. Awal bulan april ini juga, tweet dari akun Denny JA (DennyJA_World) laku 100 juta, juga dalam lelang NFT.
Dalam lelang lukisan A Portrait of Denny JA, empat akun mengajukan harga, yang semakin lama semakin tinggi. Alan Joe Jr, mengajukan harga tertinggi, dalam bentuk 27.5 WETH.
Dalam lelang Opensea, transaksi dilakukan dalam bentuk mata uang Chryptocurrency: Euthereum. "Studio Denny JA menerima hasil penjualan setelah dipotong fee bagi jasa lelang aplikasi Opensea, senilai 77,4 USD, sekitar 1 juta rupiah. Fee sekitar 0, 1 persen dari harga jual. "Blockchain technology yang mendasari chryptocurrency dan produk NFT adalah revolusi yang mengubah peradaban dunia secara mendasar. Budaya keuangan dan seni di Indonesia juga akan berubah," tutur Denny JA,
Selain dikenal sebagai pelopor konsultan politik dan pelopor puisi esai, kini Denny JA mulai juga dikenal sebagai pelopor NFT di Indonesia. Dana Rp1 miliar hasil penjualan NFT lukisannya, menurut Denny, akan donasikan membentuk galery NFT terbesar di Indonesia. "Dalam galery NFT itu, akan banyak menampilkan karya NFT yang menampilkan budaya kuno dunia ataupun nusantara," katanya.
Denny JA memegang koleksi delapan koran cetak asli, 100 edisi, yang pernah terbit di Indonesia, dan sirna 100 tahun lalu. Bersama timnya, dia sedang mengolah bahan ini menjadi serial 100 NFT berikutnya.
Dunia NFT tak lagi asing bagi Denny JA. Awal bulan april ini juga, tweet dari akun Denny JA (DennyJA_World) laku 100 juta, juga dalam lelang NFT.
Dalam lelang lukisan A Portrait of Denny JA, empat akun mengajukan harga, yang semakin lama semakin tinggi. Alan Joe Jr, mengajukan harga tertinggi, dalam bentuk 27.5 WETH.
Dalam lelang Opensea, transaksi dilakukan dalam bentuk mata uang Chryptocurrency: Euthereum. "Studio Denny JA menerima hasil penjualan setelah dipotong fee bagi jasa lelang aplikasi Opensea, senilai 77,4 USD, sekitar 1 juta rupiah. Fee sekitar 0, 1 persen dari harga jual. "Blockchain technology yang mendasari chryptocurrency dan produk NFT adalah revolusi yang mengubah peradaban dunia secara mendasar. Budaya keuangan dan seni di Indonesia juga akan berubah," tutur Denny JA,
Selain dikenal sebagai pelopor konsultan politik dan pelopor puisi esai, kini Denny JA mulai juga dikenal sebagai pelopor NFT di Indonesia. Dana Rp1 miliar hasil penjualan NFT lukisannya, menurut Denny, akan donasikan membentuk galery NFT terbesar di Indonesia. "Dalam galery NFT itu, akan banyak menampilkan karya NFT yang menampilkan budaya kuno dunia ataupun nusantara," katanya.
Denny JA memegang koleksi delapan koran cetak asli, 100 edisi, yang pernah terbit di Indonesia, dan sirna 100 tahun lalu. Bersama timnya, dia sedang mengolah bahan ini menjadi serial 100 NFT berikutnya.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda