Kisruh Demokrat, Ini 5 Pernyataan Moeldoko yang Bikin Gerah AHY dkk
Minggu, 11 April 2021 - 16:55 WIB
2. Pertemuan dengan Kader Demokrat Cuma Ngopi-ngopi.
Awal isu upaya kudeta Partai Demokrat mencuat, Moeldoko mengunggah foto sedang ngopi di Facebook-nya yang bercentang biru, Kamis 4 Februari 2021, berikut keterangannya. “Aku ngopi-ngopi kenapa ada yang grogi,” demikian keterangan foto Moeldoko tersebut.
Dalam konferensi pers di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta, Rabu 3 Februari 2021, Moeldoko mengakui sempat ada pertemuan dengan kader dan mantan kader Partai Demokrat di rumahnya. Namun, kata Moeldoko, pertemuan itu hanya sekadar ngopi-ngopi. “Kudeta apaan yang mau dikudeta? “kata Moeldoko saat itu.
Pernyataan Moeldoko itu pun mendapatkan sindiran dari AHY. Kata AHY, pada dasarnya Partai Demokrat adalah partai yang terbuka. “Tidak ada yang kami sembunyikan, apalagi berdalih ngopi-ngopi tapi lantas merampas, merampok, dan membegal partai yang sah diakui pemerintah,” kata AHY di kanal Youtube Agus Yudhoyono.
3. Minta Tidak Ditekan-tekan Terkait Kudeta Demokrat.
Mantan Panglima TNI itu memperingatkan semua pihak agar tidak menyudutkan dirinya terkait adanya isu kudeta Partai Demokrat. "Janganlah menekan-nekan saya. Saya diam, jangan menekan-nekan dan saya ingin mengingatkan semuanya," ujar Moeldoko di Jakarta, Kamis 25 Februari 2021.
Adapun pernyataan Moeldoko itu merespons atas tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut dirinya terlibat dalam isu kudeta partai berlambang mercy itu. Politikus Partai Demokrat kubu AHY, Herman Khaeron pun meminta Moeldoko mengaku saja dan tidak berdusta. "Pak Moeldoko jawab saja dengan lisan dan perbuatan, jangan ada dusta di antara kita," ujar Herman melalui pesan singkat, Jumat 26 Februari 2021.
Politikus Demokrat kubu AHY lainnya, Andi Arief pun mengaku heran dengan Moeldoko yang merasa ditekan. "Pak Moeldoko, Anda merasa ditekan? Kita tahu bahkan setelah gerakan kudeta ini terungkap dan Ketum PD mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan mengeluarkan statement, Anda masih terus bergerak bersama segelintir kader yang bersekongkol dengan anda. Kok kenapa merasa ditekan,"cuit Andi dalam akun Twitter @Andiarief_.
4. Moeldoko Sebut Arah Demokrasi Sudah Bergeser di Tubuh Partai Demokrat.
Melakui akun Instagram miliknya, @dr_Moeldoko, Minggu 25 Maret 2021, Moeldoko mengungkapkan alasan dirinya bersedia menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara. Menurut Moeldoko, kesediaannya itu bukan sekadar menyelamatkan Partai Demokrat. “Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di tubuh Partai Demokrat," kata Moeldoko melalui akun Instagramnya itu.Baca juga: Pertarungan Ideologis 2024 Jadi Alasan Moeldoko Terima Tawaran Pimpin Demokrat
Awal isu upaya kudeta Partai Demokrat mencuat, Moeldoko mengunggah foto sedang ngopi di Facebook-nya yang bercentang biru, Kamis 4 Februari 2021, berikut keterangannya. “Aku ngopi-ngopi kenapa ada yang grogi,” demikian keterangan foto Moeldoko tersebut.
Dalam konferensi pers di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta, Rabu 3 Februari 2021, Moeldoko mengakui sempat ada pertemuan dengan kader dan mantan kader Partai Demokrat di rumahnya. Namun, kata Moeldoko, pertemuan itu hanya sekadar ngopi-ngopi. “Kudeta apaan yang mau dikudeta? “kata Moeldoko saat itu.
Pernyataan Moeldoko itu pun mendapatkan sindiran dari AHY. Kata AHY, pada dasarnya Partai Demokrat adalah partai yang terbuka. “Tidak ada yang kami sembunyikan, apalagi berdalih ngopi-ngopi tapi lantas merampas, merampok, dan membegal partai yang sah diakui pemerintah,” kata AHY di kanal Youtube Agus Yudhoyono.
3. Minta Tidak Ditekan-tekan Terkait Kudeta Demokrat.
Mantan Panglima TNI itu memperingatkan semua pihak agar tidak menyudutkan dirinya terkait adanya isu kudeta Partai Demokrat. "Janganlah menekan-nekan saya. Saya diam, jangan menekan-nekan dan saya ingin mengingatkan semuanya," ujar Moeldoko di Jakarta, Kamis 25 Februari 2021.
Adapun pernyataan Moeldoko itu merespons atas tudingan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut dirinya terlibat dalam isu kudeta partai berlambang mercy itu. Politikus Partai Demokrat kubu AHY, Herman Khaeron pun meminta Moeldoko mengaku saja dan tidak berdusta. "Pak Moeldoko jawab saja dengan lisan dan perbuatan, jangan ada dusta di antara kita," ujar Herman melalui pesan singkat, Jumat 26 Februari 2021.
Politikus Demokrat kubu AHY lainnya, Andi Arief pun mengaku heran dengan Moeldoko yang merasa ditekan. "Pak Moeldoko, Anda merasa ditekan? Kita tahu bahkan setelah gerakan kudeta ini terungkap dan Ketum PD mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan mengeluarkan statement, Anda masih terus bergerak bersama segelintir kader yang bersekongkol dengan anda. Kok kenapa merasa ditekan,"cuit Andi dalam akun Twitter @Andiarief_.
4. Moeldoko Sebut Arah Demokrasi Sudah Bergeser di Tubuh Partai Demokrat.
Melakui akun Instagram miliknya, @dr_Moeldoko, Minggu 25 Maret 2021, Moeldoko mengungkapkan alasan dirinya bersedia menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara. Menurut Moeldoko, kesediaannya itu bukan sekadar menyelamatkan Partai Demokrat. “Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di tubuh Partai Demokrat," kata Moeldoko melalui akun Instagramnya itu.Baca juga: Pertarungan Ideologis 2024 Jadi Alasan Moeldoko Terima Tawaran Pimpin Demokrat
tulis komentar anda