Perkuat Pencegahan Paham Radikal Terorisme lewat Dialog Kebangsaan
Minggu, 11 April 2021 - 11:31 WIB
Dia menegaskan institusinya berusaha membangun kekebalan bangsa dari pengaruh-pengaruh virus tersebut dengan cara memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Cara tersebut dapat membentengi anak-anak muda dari ideologi lain yang ditawarkan sehingga dapat dicegah dan bisa berhenti.
“Untuk itu kami mengajak kepada Gugus Tugas Pemuka Agama yang telah menjadi mitra BNPT ini untuk bersama-sama bisa mencegah penyebaran ideologi radikal intoleran tersebut kepada anak-anak muda kita. Untuk itu kami sangat berterima kasih dan berharap dari organisasi tingkat pusat yang memiliki organisasi sampai level di daerah-daerah untuk bisa mewarning dan mengawasi masuknya virus radikal intoleran yang merupakan karakter dari ideologi terorisme tersebut,” ucapnya mantan Kapolda Banten ini.
Sementara itu, Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya juga turut menyampaikan tidak mungkin BNPT dapat bekerja sendiri. Dengan berkumpulnya para tokoh di sini untuk memikirkan generasi penerus bangsa menjadi pembangun-pembangun bangsa.
“Akar budaya kita kuat karena ada nasionalisme dan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Seperti halnya lagu Indonesia Raya dimana ada lirik Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah darahku. Yang mana, ini adalah sebuah ikrar. Jadi Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah darahku harus tertanam pada diri dan jiwa semua warga negara,” ucap Habib Luthfi
Turut hadir dalam peretmuan tersebut para perwakilan dari seluruh ormas keagamaan itu, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Al Irsyad al Islamiyah, Ittihadiyah, Persatuan Tarbiyah islamiyah (Perti), Mathlaul Anwar (MA), Az Zikra, Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Syarikat Islam Indonesia, Al Washliyah, Persatuan Umat Islam, Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI), Nahdlatul Wathan serta dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Selain itu hadir juga perwakilan dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).
Dalam acara yang digelar dari petang hingga Sabtu dinihari itu juga dilakukan penandatangan Prasasti Kebhinnekaan yang dilakukan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amat, anggota Watimpres Habib Muhammad Lutfi bin Yahya dan Ketua Umum Yayasan Amanah Kita, Hartono Limin.
Para pejabat BNPT yang turut hadir dalam acara tersebut yaitu Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Pencegahan, Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid dan Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Pas Sujatmiko
“Untuk itu kami mengajak kepada Gugus Tugas Pemuka Agama yang telah menjadi mitra BNPT ini untuk bersama-sama bisa mencegah penyebaran ideologi radikal intoleran tersebut kepada anak-anak muda kita. Untuk itu kami sangat berterima kasih dan berharap dari organisasi tingkat pusat yang memiliki organisasi sampai level di daerah-daerah untuk bisa mewarning dan mengawasi masuknya virus radikal intoleran yang merupakan karakter dari ideologi terorisme tersebut,” ucapnya mantan Kapolda Banten ini.
Sementara itu, Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya juga turut menyampaikan tidak mungkin BNPT dapat bekerja sendiri. Dengan berkumpulnya para tokoh di sini untuk memikirkan generasi penerus bangsa menjadi pembangun-pembangun bangsa.
“Akar budaya kita kuat karena ada nasionalisme dan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Seperti halnya lagu Indonesia Raya dimana ada lirik Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah darahku. Yang mana, ini adalah sebuah ikrar. Jadi Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah darahku harus tertanam pada diri dan jiwa semua warga negara,” ucap Habib Luthfi
Turut hadir dalam peretmuan tersebut para perwakilan dari seluruh ormas keagamaan itu, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Al Irsyad al Islamiyah, Ittihadiyah, Persatuan Tarbiyah islamiyah (Perti), Mathlaul Anwar (MA), Az Zikra, Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Syarikat Islam Indonesia, Al Washliyah, Persatuan Umat Islam, Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI), Nahdlatul Wathan serta dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Selain itu hadir juga perwakilan dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).
Dalam acara yang digelar dari petang hingga Sabtu dinihari itu juga dilakukan penandatangan Prasasti Kebhinnekaan yang dilakukan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amat, anggota Watimpres Habib Muhammad Lutfi bin Yahya dan Ketua Umum Yayasan Amanah Kita, Hartono Limin.
Para pejabat BNPT yang turut hadir dalam acara tersebut yaitu Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Pencegahan, Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid dan Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Pas Sujatmiko
(dam)
tulis komentar anda