Ketua DPR Minta Tim SAR Terus Cari Korban Banjir Bandang NTT
Senin, 05 April 2021 - 13:57 WIB
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas peristiwa musibah bencana banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur ( NTT ). Puan meminta agar Tim SAR terus mencari para korban dan penanganan kedaruratan.
"Duka cita mendalam untuk para korban banjir bandang di NTT," katanya, Senin (5/4/2021).
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, koordinasi penanganan banjir bandang di NTT itu harus melibatkan tim SAR di Flores dan di Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pusat dan daerah, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.
Baca juga: 54 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Banjir Bandang di Flores Timur
"Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban," ujar Puan.
Lebih lanjut dirinya meminta pihak-pihak terkait untuk mencari penyebab banjir bandang, sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang. Selain itu, penanganan kondisi darurat juga harus dilakukan dengan penyediaan obat dan makanan, trauma healing, penanganan masyarakat rentan (lansia, anak-anak, difabel, atau berkebutuhan khusus), serta mengantisipasi bencana susulan.
"Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan Pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem," ujarnya.
Baca juga: Jembatan Bersejarah yang Diresmikan Jenderal A Yani Ambruk Diterjang Banjir Bandang
"Duka cita mendalam untuk para korban banjir bandang di NTT," katanya, Senin (5/4/2021).
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, koordinasi penanganan banjir bandang di NTT itu harus melibatkan tim SAR di Flores dan di Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pusat dan daerah, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.
Baca juga: 54 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Banjir Bandang di Flores Timur
"Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban," ujar Puan.
Lebih lanjut dirinya meminta pihak-pihak terkait untuk mencari penyebab banjir bandang, sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang. Selain itu, penanganan kondisi darurat juga harus dilakukan dengan penyediaan obat dan makanan, trauma healing, penanganan masyarakat rentan (lansia, anak-anak, difabel, atau berkebutuhan khusus), serta mengantisipasi bencana susulan.
"Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan Pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem," ujarnya.
Baca juga: Jembatan Bersejarah yang Diresmikan Jenderal A Yani Ambruk Diterjang Banjir Bandang
tulis komentar anda